25 radar bogor

MUI: Pemilu 2019 Tidak Boleh Jadi Ancaman Bagi Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Warga perumahan Pesona Cilkebut 2, Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukajara, Kabupaten Bogor, menggunakan hak pilihnya, Rabu (17/4/2019).

JAKARTA-RADAR BOGOR,Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai Pemilu 2019 telah berjalan dengan tertib, lancar, dan aman. Hal itu menunjukkan rakyat semakin matang dan dewasa dalam berdemokrasi.

“MUI meminta kepada seluruh masyarakat untuk dapat menyikapi seluruh proses tahapan Pemilu serentak tahun 2019 dengan sabar, tawakal dan terus berdoa semoga situasi dan kondisi seperti ini tetap terjaga dan terpelihara hingga semua proses dan tahapan Pemilu berakhir dilaksanakan,” ujar Waketum MUI Zainut Tauhid Sa’adi, Jumat (19/4).

Dia mengapresiasi kedua pasangan calon presiden dan wakil presidenyang telah menunjukkan sikap kenegarawanan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya para pendukungnya agar menjaga persaudaraan, persatuan, dan kesatuan.

“Meminta kepada semua pendukungnya untuk tetap tenang dan tidak emosional menyikapi hasil hitung cepat (quick count) yang sudah banyak dirilis oleh lembaga survei dengan tetap bersabar menunggu keputusan resmi dari KPU,” tuturnya.

Zainut mengimbau semua pihak agar dapat menahan diri dan tidak berlebihan dalam mengekspresikan kegembiraan atau kekecewaannya dalam menyikapi hasil hitung cepat. Misalnya, dengan memberikan komentar yang mengarah kepada upaya mendelegitimasi lembaga negara yang sah, bahkan mengajak dan memprovokasi umat untuk melakukan tindakan dan perbuatan yang bertentangan dengan hukum, demokrasi, serta nilai-nilai konstitusi.

MUI meminta para pihak untuk dapat menggunakan jalur hukum dalam menyelesaikan semua tindak pelanggaran Pemilu. Sebab, itu adalah jalan demokrasi sebagai bangsa yang maju, religius, moderen, dan beradab.

“Bukan jalan kekerasan dan pemaksaan kehendak yang justru dapat menimbulkan malapetaka, kemudaratan yang dapat mengancam keretakan dan perpecahan bangsa,” kata dia.

“Pemilu serentak tahun 2019 tidak boleh menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pilihan boleh berbeda tetapi semangat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa harus tetap terpelihara dan terjaga,” tambah Zainut.

Selain itu, dirinya juga meminta penyelenggara Pemilu dalam hal ini KPU, Bawaslu, dan DKPP untuk terus melaksanakan tugasnya dengan penuh amanah, dedikasi, dan pengabdian untuk bangsa dan negara. “Juga kepada jajaran TNI/Polri untuk terus mengawal, melindungi dan memberi rasa aman kepada seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.