25 radar bogor

Ketua KPPS yang Meninggal di Bogor Bertambah jadi 2, Lima Drop

Ilustrasi
Ilustrasi

BOGOR-RADAR BOGOR, Penyelanggaraan Pemilu dan Pileg 2019, benar-benar menguras tenaga para petugas di lapangan. Pasalnya, sudah 5 Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Bogor tumbang hingga H+2 Pemilu 2019. Bahkan, satu di antaranya meninggal dunia.

Ketua Divisi Sosisalisasi, Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Bogor, Herry Setiawan mengatakan penyebab banyaknya petugas KPPS yang jatuh sakit itu karena padatnya aktifitas pungut hitung suara di TPS pada 17 April 2019.

“Pungut hitung kan dari pagi sampai malam. Belum lagi penulisan berita acara harus detil dan teliti. Jadi tidak sedikit petugas di lapangan lalai pada kondisi tubuhnya,” kata Herry seperti dikutif dari pojokbogor, Jumat (19/4/2019).

Faktor cuaca juga turut andil menjadi penyebab tumbangnya petugas Pemilu 2019 di Kabupaten Bogor. “Cuaca juga tidak bagus. Mungkin sebelumnya ada KPPS sakit, tapi tetap bertugas saat hari H,” kata dia.

Namun, dia memastikan semua KPPS dicek kesehatannya sebelum dilantik, sehingga kejadian di Kabupaten Bogor bukan karena riwayat penyakit bawaan. “Sebelum Bimtek kan dicek kesehatannya. Jadi tidak ada penyakit bawaan. Karena kelelahan memang,” katanya.

KPU Kabupaten Bogor mencatat, Ketua KPPS yang jatuh sakit di antaranya terjadi di TPS 09 dan 10, Desa Karya Mekar, Kecamatan Cariu serta TPS Desa Cibatok Dua, Kecamatan Cibungbulang.

Sementara Ketua KPPS 09 Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Jaenal (56), dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (17/4/2019) petang dan Roesdiono Ketua KPPS di Pabuaran, Bojonggede yang meninggal Kamis (18/4/2019) malam. (Pin)