25 radar bogor

Investasi Naik Usai Pilpres

Ilustrasi investasi (Dok. JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Sejumlah pengamat ekonomi meyakini pilpres 2019 sangat membawa pengaruh pada kondisi investasi di Indonesia. Ada fenomena bahwa investor di sektor riil dalam posisi wait and see menunggu hasil pemilu 2019.

Kini, proses pencoblosan dalam pemilihan Umum Serentak 2019 telah berlangsung. Pemerintah meyakini iklim investasi akan segera tumbuh. Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan pasca pemilu ini, akan banyak proyek yang segera berjalan yang telah diprogramkan pemerintah

“Berdasarkan pengalaman pemilu yang lalu, dunia usaha dan investasi itu selalu meningkat usai pemilu. Pengusaha kan melihatnya tidak sebentar, sejak reformasi sudah 5 kali pemilu. Empat kali pemilu sebelumnya, ekonomi selalu tumbuh setelah pilpres,” ujarnya di Jakarta, Kamis (18/4).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani juga mengutarakan harapan yang serupa. Dia berharap usai pemilu, masyarakat bisa mengawal jalannya program-program pemerintah. Menurutnya, membutuhkan kebijakan yang responsif baik permasalahan ekonomi dunia maupun nasional.

“Di dalam negeri sendiri kondisinya seperti apa, hal-hal fundamental yang perlu diperbaiki, apakah itu infrastruktur, SDM, tata kelola, dan birokrasi,” jelas Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik, Sidik Pramono menggarisbawahi satu hal lagi jika ingin invetasi nasional segera tumbuh, yaitu soal kepastian investasi. Dia  berpendapat tingginya ketidakpastian di Indonesia karena seringkali suatu kebijakan berubah-ubah.

“Banyak faktor yang dapat mengubah suatu kebijakan, namun di Indonesia saya melihat seringkali dikarenakan adanya pergantian pimpinan atau adanya kepentingan lain,” ujar Sidik

Hal tersebut, menurut Sidik, membuat investor yang merujuk pada suatu kebijakan untuk menjalankan bisnisnya harus mengalami kerugian karena kebijakannya berubah dan tidak sejalan dengan rencana bisnis yang sudah disusun oleh investor.

Contohnya seperti polemik yang terjadi di Pelabuhan Marunda antara PT. Karya Citra Nusantara (KCN) dengan BUMN, PT. Kawasan Berikat Nusantara (KBN).(JP)