25 radar bogor

Mahfud MD: Jangankan Quick Count, Input Data KPU Juga Tidak Bisa Langsung Dipercaya

Mahfud MD

JAKARTA–RADAR BOGOR, Beberapa tokoh nasional menyerukan agar masyarakat tidak langsung percaya dengan quick count yang mengumumkan hasil Pilpres 2019. Salah satunya ditegaskan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mohammad Mahfud MD.

Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak langsung mempercayai quick count, baik itu oleh lembaga survei atau pun di situs resmi KPU.

“Kita tak harus percaya pada input-input yang masuk ke komputer KPU, sama juga kita tidak harus percaya pada hasil quick count atau hasil hitung internal kontestan,” tulis Mahfud.

Sebab, data-data itu masih bersifat pendahuluan. Ia mengimbau sebaiknya menunggu hasil hitung manual resmi KPU yang bisa diawasi bersama.

“Adu Plano C1 sekitar tanggal 22 Mei 2019. Di sanalah keputusannya nanti sekitar tanggal 22 Mei 2019. Disanalah keputusannya nanti,” imbuh Gurubesar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) ini.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuka rekapitulasi penghitungan suara secara online di situs website mereka. Namun, tak jarang ada data yang diunggah dalam Sistem Informasi Penghitungan (Situng) berbeda dengan data C1 plano.

Warganet ramai-ramai menggunggah sejumlah data C1 plano yang berbeda dengan data Situng KPU. Ada juga warganet yang meneruskan unggahan itu ke komisioner KPU.

Komisioner KPU Pramono U Tanthowi menanggapi santai perbedaan-perbedaan tersebut. Menurutnya, Situng merupakan bentuk transparansi KPU dalam melakukan penghitungan dan rekapitulasi. “Kita publikasi, biar semua orang bisa lihat,” jelasnya dalam akun Twitter pribadi Pramono, Jumat (19/4/2019).

Sehingga, dia berterima kasih kepada warganet yang melakukan koreksi atas penghitungan di Situng KPU. Sebab, petugas KPU bisa langsung memperbaiki data yang salah. “Kalau ada yang salah tulis atau salah entry, maka bisa dikoreksi, bisa diperbaiki. Trims atas infonya,” pungkasnya.(fat/ps)