25 radar bogor

Strategi Jitu Menghadapi Ramadan

BOGOR-RADAR BOGOR,Tak dapat mungkiri, bulan Ramadan berpengaruh terhadap bisnis UMKM. Tak heran, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Cabang Bogor kembali melakukan pelatihan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) kepada UMKM nasabahnya. Kegiatan kali ini melingkupi UMKM nasabah Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) Ciluar.

Acara yang dihelat Senin (15/4) di RM Warung Minantu ini dibuka Pemimpin PNM Cabang Bogor Setiya Joko Santosa, dan dihadiri oleh 45 UMKM nasabah ULaMM Ciluar yang didampingi Manajer Bisnis Asep Maulana dan Kepala Kantor ULaMM Ciluar Ahmad Rizal beserta jajarannya.

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi pelaku UMKM nasabah PNM, menambah motivasi usaha dalam rangka meningkatkan kinerjanya,” katanya.

Menurut dia, manfaat yang diperoleh mencakup terjalinnya jaringan pasar sesama pelaku UMKM, sehingga tercipta komunikasi dan hubungan baik antar UMKM yang berpeluang menjadihubungan bisnis.

Bulan Ramadan ditunggu-tunggu umat Islam, sebab banyak aktivitas yang jarang dilakukan pada bulan-bulan lain, tapi kali ini dilakukan. Demikian juga mempersiapkan hari raya Idul Fitri.

Berubahnya pola hidup selama bulan Ramadan dan Idul Fitri, membuka kesempatan bagi pelaku usaha untuk menangkap peluang yang datang di depan mata ini. Peluang yang ada di bulan Ramadan bukan hanya untuk bisnis musiman tetapi juga untuk bisnis berkelanjutan. “Peluang usaha yang memanfaatkan bulan puasa, terbuka untuk siapa saja,” katanya.

Yang tepenting bahwa pelaku usaha termaasuk pedagang telah sejak awal menyasar target market tertentu dengan memilih produk yang tepat, lokasi yang baik, dan memberikan kebutuhan masyarakat selama bulan puasa. “Jadi produk haruslah sesuatu yang dicari oleh masyarakat dan bukan berfokus pada apa yang diinginkan dan dipikirkan oleh pedagangnya atau kemampuan melihat pasar,” tuturnya.

Sedangkan bagi bisnis yang tidak hanya menyediakan kebutuhan selama puasa dan lebaran, momen bulan Ramadhan ini bisa dugunakan untuk ajang promosi besar-besaran sehingga ketika bulan puasa ini selesai, produk yang dipromosikan telah sangat dikenal di masyarakat dan ketika gaya hidup kembali normal, pelaku usahadapat menuai hasil yang maksimal.

“Bila bingung harus memulai dari mana atau bingung memilih produk untuk dijual pada bulan ramadan, maka pelaku usaha bisa memulai dengan sesuatu hal yang mudah bagi untuk melakukannya, atau memulai dengan bisnis yang pelaku usaha senang melakukannya,” katanya. Kemudian pilihlah bisnis yang bisa dilakukan dengan mudah, misalnya bila pelaku usaha senang memasak maka membuka warung makanan atau kue kering akan lebih mudah untuk dijalankan. Nah, bila pelaku usaha hanya menempatkan bisnis dengan momen bulan puasa ini sebagai bisnis musiman, maka pelaku usaha perlu secara cerdas membidik target pasar dan memilih produk yang sesuai dengan gaya hidup selama bulan puasa dan Idul fitri tersebut.

Sementara untuk segmen pasar selama bulan Ramadan ini dapat dibagi sesuai dengan aktifitas yang dilakukan oleh masyarakat selama bulan puasa dan hari Idul Fitri.

PIC Program PKU, Fahrul Hadi menambahkan, program pengembangan kapasitas usaha melalui pelatihan dan pendampingan kepada Nasabah ULaMM Cabang Bogor merupakan salah satu realisasi program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diperuntukan bagi UMKM.

“PNM tidak hanya memberikan pembiayaan usaha, namun juga disertai dengan pendampingan dan jasa manajemen,” pungkasnya. (drk)