25 radar bogor

Hanifan Siap Coblos Salah Satu Sosok yang Dipeluknya di Asian Games 2018

JAKARTA-RADAR BOGOR,Indonesia akan memilih calon presiden serta para calon legislatif pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 pada 17 April pekan depan. Semua lapisan masyarakat, tak terkecuali para atlet, sudah siap memberikan suara mereka nanti.

Atlet pencak silat Indonesia Hanifan Yudani Kusumah menjadi salah satu atlet yang sudah tidak sabar menjalani pesta demokrasi tersebut.

Bukan tanpa alasan Hanif sangat bersemangat. Di usianya yang baru 21 tahun, ini adalah Pemilu perdananya sebagai warga negara.

“Ini pertama kalinya saya mencoblos. Tentu ini jadi tantangan berat juga sebagai atlet karena hasil pilihan kita akan menentukan nasib kita. Kalau sampai salah pilih, ya itu juga jadi tanggung jawab sendiri,” kata Hanif saat dihubungi JawaPos.com.

Hanifan adalah atlet pencak silat yang sempat membuat heboh nusantara setelah secara tiba-tiba ia memeluk dua calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto secara berbarengan setelah mendapatkan medali emas Asian Games 2018. Kini, ia sudah siap untuk mencoblos salah satu dari sosok yang ia peluk tersebut.

Hanif mengaku, sejauh ini dia sudah mempelajari rekam jejak dua calon presiden dan wakil presiden yang tengah bertarung memperebutkan kursi kepemimpinan republik ini, baik pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski tidak mengorek sampai terlalu dalam, Hanif merasa ia perlu mengetahui betul siapa yang akan dipilihnya nanti.

“Tentu saya harus benar-benar melihat dari fakta dan data yang benar, kedua capres ini seperti apa sih. Sudah tahu sebagian. Tapi mungkin hanya di kulit saja saya tahunya, tidak sampai biji-bijinya,” katanya.

Sebagai atlet berprestasi yang ikut menyumbang medali emas di Asian Games 2018 tahun lalu, Hanif tentunya memiliki harapan besar kepada presiden dan wakil presiden yang terpilih nanti. Hanif ingin sosok yang nantinya akan memerintah Indonesia hingga 2024 adalah sosok yang betul-betul peduli dengan dunia olahraga dan kesejahteraan atletnya.

“Karena salah satu yang bisa meningkatkan harga diri bangsa ya olahraga. Untuk perhatian (pemberian bonus prestasi, Red) Asian Games 2018 kemarin cukuplah, tapi kedepannya lebih dari itu. Jangan sampai ada yang terjadi dana-dana yang sudah dikucurkan itu di korupsi. Itu sangat disayangkan,” paparnya. (JPG)