25 radar bogor

Kunjungi Pondok Pesantren Majlis Al Ihya Bogor, Ini Pesan Mbak Tutut

Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut mengunjungi Pondok Pesantren Majlis Al Ihya, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/4) pagi.

BOGOR-RADAR BOGOR, Putri sulung Presiden RI ke-2 Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana alias Mbak Tutut mengunjungi Pondok Pesantren Majlis Al Ihya, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/4/2019) pagi.

Mbak Tutut hadir bersama putrinya, Danty Indriastuti dan kedua cucunya Farel serta Akhtar. Turut hadir pula Siti Hutami Endang Adiningsih atau akrab disapa Mamiek Soeharto. Mereka datang untuk menghadiri Majelis Ahad Pagi Al Ihya.

Mbak Tutut dan keluarga tiba di lokasi sekitar pukul 07:47 Wib dan langsung disambut para jemaah. Pada kesempatan itu, Mbak Tutut juga diminta memberikan tausiah. Dalam sambutannya, Mbak Tutut berpesan kepada jemaah agar senantiasa menjaga tali silaturahmi, memperkuat persatuan dan kesatuan.

“Di sini tempatnya ilmu Allah. Kami datang ke sini untuk bersilaturahmi, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” kata Mbak Tutut dalam keterangan tertulisnya seperti dikutif dari jpnn, Minggu (14/4/2019).

Mbak Tutut mengimbau kepada jamaah khususnya, dan umat Islam pada umumnya agar merawat ukhuwah yang sudah terjalin dan menghindari ujaran kebencian.

“Jaga ukhuwah ummat Islam tanpa menjelekkan orang lain. Kami tetap harus berbuat baik untuk dilihat Allah bahwa kami sangat Islami,” imbuhnya.

Keluarga Soeharto itu diajak meninjau kondisi dan fasilitas pesantren dipandu pimpinan pesantren KH Abdul Qodir Nurhasan. Beberapa santri mengikuti kunjungan itu.

Pantauan di lokasi, pesantren ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari ruang belajar, masjid, asrama, perpustakaan, hingga kolam renang dan peternakan ikan.

Mbak Tutut pada kesempatan tersebut juga membawa buku-buku untuk dihibahkan kepada para santri. “Kami mau kasih buku supaya bisa menambah wawasan,” tutur Mbak Tutut.

Saat melihat fasilitas peternakan ikan, Mbak Mamiek juga berniat memberikan pupuk berteknologi nano bernama Brigadio. “Nanti kami sumbang ke sini agar bisa mengembangkan pertanian berbasis pesantren,” ujarnya.(esy/jpnn)