25 radar bogor

Tak Jelas Siapa Pemborongnya, Ambruknya TPT di Cemplang Bikin Bingung Warga

Tembok Penahan Tebing (TPT) di Kampung Cemplang RT 05/013 Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat, sudah ambruk.

BOGOR-RADAR BOGOR, Meski belum terlalu lama dibangun, kini kondisi Tembok Penahan Tebing (TPT) di Kampung Cemplang RT 05/013 Kelurahan Cilendek Barat Kecamatan Bogor Barat, sudah ambruk.

Ambruknya TPT ini pun membuat warga kebingungan. Pasalnya, warga, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) hingga Kelurahan, tidak mengetahui siapa yang mengerjakan turap tersebut.

Ketua LPM Cilendek Barat H Suparman mengaku kebingungan, saat ingin berkoordinasi atas TPT yang telah lama ambruk itu. Meskipun saat ini sudah ada pekerja lagi yang datang untuk perbaikan.

“Pihak kelurahan juga tidak tahu menahu siapa yang mengerjakan, karena pasca ambruk beberapa waktu sempat dibiarkan begitu saja,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Pria yang juga menjabat Ketua Forum LPM se-Bogor Barat itu menegaskan, kontraktor yang mengerjakan proyek APBD, dalam hal ini turap, agar tidak main-main.

Seharusnya mereka mengikuti aturan seperti memasang plang proyek dan berkoordinasi dengan aparatur wilayah. “Sehingga saat ada kejadian seperti ini bisa segera tertangani,” tegasnya.

Lurah Cilendek Barat, Aliyas membenarkan jika pada awal pekerjaan proyek itu tak mengetahui siapa yang mengerjakannya. Pekerjaan itu, kata dia, dilaksanakan pada 2018 dengan anggaran sekitar Rp170 juta.

Karena tak ada koordinasi, saat turap ambruk pihaknya bingung.Apalagi, dia sempat marah ketika mendapatkan laporan bahwa akibat pembangunan itu, saluran air menjadi kurang baik.

“Saya sempat marah karena tidak ada koordinasi, bukan apa-apa, kalau terjadi seperti ini kan jadi bingung, apalagi begitu ada laporan dari RT dan RW bahwa saluran air tidak bagus,” ungkapnya.

Saat ini, turap yang ambruk hampir dua pekan itu sudah kembali diperbaiki sejak delapan hari lalu. Pekerjaan yang pada awalnya hanya memiliki panjang 19,2 meter dan tinggi 9,2 meter itu ditambahkan menjadi panjang 30,2 meter dan tinggi 9,2 meter.

Penambahan itu dilakukan untuk menjaga tanah bagian sekitarnya agar tak ambruk lagi. “Jadi memang awalnya yang ambruk tanah diluar TPT dulu sampai akhirnya merambat ke TPT, kurang lebih jaraknya 10 meter,” pungkas Aliyas.(gal/c)