25 radar bogor

Bank Mandiri Terbitkan Surat Utang Rp 10,72 T Lewat EMTN

Ilustrasi teller Bank Mandiri tengah melayani nasabahnya (DOK.JAWAPOS.COM)
Ilustrasi teller Bank Mandiri tengah melayani nasabahnya (DOK.JAWAPOS.COM)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Bank Mandiri menerbitkan surat utang melalui program Euro Medium Term Notes (EMTN) dalam denominasi Dolar AS senilai USD 750 juta atau Rp 10,72 triliun (kurs Rp 14.300/dolar) dengan tenor 5 tahun dengan kupon 3,75 persen.

Surat utang yang jatuh tempo pada 11 April 2024 ini akan digunakan untuk tujuan umum perseroan. Dalam proses bookbuilding, perseroan menerima permintaan hingga melebihi USD 3 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) 4 kali dari nilai yang diterbitkan.

EMTN ini memiliki rating internasional Baa2 dari lembaga pemeringkat Moody’s dan rating BBB- dari Fitch. HSBC dan Mandiri Securities ditunjuk sebagai Joint Global Coordinator. Sedangkan yang bertindak sebagai Joint Bookrunners adalah HSBC, Mandiri Securities, MUFG dan Standard Chartered Bank.

“Nilai penerbitan ini merupakan transaksi global bond terbesar yang pernah diterbitkan oleh bank dari Indonesia,” kata Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi di Jakarta, Jumat (12/4).

Menurut Darmawan, transaksi ini merupakan bagian dari rencana program penerbitan obligasi valas senilai USD2 miliar.

“Pada transaksi ini, kami menerima total permintaan lebih dari USD3 miliar dari investor asing. Hal ini mengindikasikan sangat baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan jika melihat kinerja dan profil Bank Mandiri saat ini,” kata Darmawan.

Per akhir Desember 2018, Bank Mandiri menjadi penyalur pembiayaan segmen korporasi terbesar di Indonesia dengan portofolio sebesar Rp 324,49 triliun, dengan total pembiayaan secara konsolidasi Rp 820,08 triliun.

Darmawan menambahkan, tingginya permintaan yang masuk memungkinkan Perseroan untuk menekan biaya penerbitan Global MTN ini menjadi US Treasury + 165 bps, yang sangat baik dibandingkan penerbitan sejenis oleh lembaga keuangan lain di kawasan Asia Tenggara. (JPG)