25 radar bogor

Siap Berkompetisi Matematika di Vietnam

DIKARANTINA: Pengajar di Klinik Pendidikan MIPA mengajar dan melatih terus tim yang akan berangkat ke ajang HOMC 2019.

BOGOR-RADAR BOGOR,Tim Klinik Pendidikan MIPA (KPM) bersiap menghadapi event Hanoi Open Mathematics Competition (HOMC) 2019, yang akan dihelat di Hanoi, Vietnam selama lima hari (2-6/4).

HOMC merupakan kompetisi matematika, yang diselenggarakan Hanoi Mathematics Society untuk level senior (kelas 10 SMA) dan level junior (kelas 8 SMP).

Kepala Bagian Lomba KPM M. Fachri menjelaskan bahwa KPM turut berpartisipasi di ajang HOMC 2019 untuk mendorong proses pengembangan diri anak-anak Indonesia, yang berbakat di bidang olimpiade matematika. “Ajang HOMC 2019 merupakan salah satu event lomba yang kita manfaatkan untuk memberikan kesempatan pada anak-anak Indonesia, untuk merasakan pengalaman berkompetisi di level internasional,” jelasnya. Hal penting lainnya, tambah dia, anak-anak peserta HOMC 2019 bisa menjalin persahabatan dengan anak-anak dari negara peserta lain, yang turut mengirimkan wakilnya di ajang HOMC 2019.

“Demi mendapatkan hasil terbaik di ajang HOMC 2019, KPM melakukan proses seleksi dan pembinaan khusus bagi anak-anak Indonesia yang terpilih,” kata alumnus IPB ini.

Tim KPM menyiapkan enam peserta (level junior) dan tiga peserta (level senior), yang harus mengikuti program karantina pada dua tahap, yaitu tahap 1 (12 – 15 Maret 2019) dan tahap 2 (28 Maret – 1 April 2019).

“Saat mengikuti program karantina, Tim KPM ditempa kecakapan bernalarnya, kekuatan fisiknya, dan diberikan program penguatan karakter,” terangnya. Untuk mengasah kecakapan bernalar, katanya, tim pelatih KPM menyajikan materi olimpiade matematika yang mengacu pada standar soal kompetisi di ajang HOMC. Tim KPM juga melakukan simulasi pengerjaan soal – soal yang disiapkan tim pelatih KPM untuk memprediksi soal – soal, yang akan diujikan di event HOMC 2019.

Selain diasah aspek penguatan kompetensi dalam menjawab soal-soal matematika, para peserta juga dibekali latihan fisik berupa olah raga rutin sepanjang program karantina agar fisik tim KPM tetap prima.

“Untuk menguatkan aspek karakter, tim KPM diberikan pemahaman cara berpikir suprarasional dan peningkatan kualitas ketakwaan kepada Allah SWT. Program ini dirancang khusus untuk membentuk pribadi yang sungguh-sungguh dalam belajar, khusyu dalam berdoa, dan bertawakal atas apapun hasil yang akan diraih di ajang HOMC 2019 nanti,” pungkasnya.(pia)