25 radar bogor

Harus Ada Shalter untuk Angkutan Online, Ini Kata Dishub Kota Bogor

TUNGGU PENUMPANG: Sejumlah pengemudi ojek online menunggu penumpang di depan Stasiun Bogor. Nelvi/Radar Bogor

BOGOR- RADAR BOGOR,Terkait keharusan shelter bagi penyedia aplikasi jasa layanan transportasi berbasis teknologi daring atau online, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Dody Wahyudin mengatakan, pihaknya siap berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Karena, shelter tersebut penempatannya ada di ruas-ruas jalan nasional, provinsi, dan jalan kota.

“Dishub sudah mulai antisipasi. Untuk jalan provinsi, kami akan koordinasi dengan balai lalu lintas Provinsi Jawa Barat yang ada di Kota Bogor,” ujarnya kepada Radar BogorMemang, sambung dia, kebijakan ada di Pemerintah Kota Bogor.

Tetapi, shelter-shelter tersebut khususnya untuk angkutan online, pemkot memang belum menganggarkan.

Tetapi, dia berusaha berkoordinasi dengan para pengusaha angkutan online, agar mereka ikut berkontribusi khususnya terkait Corporate Social Responsibility (CSR). “Ini tentu saja menyangkut kepentingan-kepentingan mereka, yang memang terkait dengan kebijakan ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, Dishub ingin tahu bagaimana kesiapan atau langkah yang akan mereka lakukan khususnya di Kota Bogor.

“Karena untuk pembangunan shelter, terkait dengan spesifikasi teknis dan hal lainnya harus didiskusikan secara bersama-sama,” katanya.

Secara visual untuk titik-titik angkutan online berkumpul, Dishub sudah melakukan survei terkait shelter tersebut.

Tetapi, kata dia, untuk kelanjutan dan sistemnya akan seperti apa, itu yang belum dibicarakan lebih lanjut untuk siapa yang akan membangun. Bisa Dishub atau para pengusaha tersebut.

“Yang jelas pemkot belum menganggarkan untuk pembuatan shelter angkutan online.

Saat ini masih tahap perencanaan dan pengkoordinasian. Karena kami harus berkomunikasi lebih lanjut,” jelasnya.

Nanti, lanjut dia, akan dilihat kondisi di lapangan seperti apa. Kalau untuk Dishub, yang lebih penting sekarang adalah di mana shelter-shelter, yang memang diperuntukkan untuk angkutan umum itu tidak lagi dipergunakan untuk angkutan online.

Ia menyarankan, pihak terkait khususnya pengusaha online mulai mempersiapkan pembangunan pangkalan atau titik-titik kumpul angkutan online tersebut.

“Karena saat ini angkutan online berjejer di badan-badan jalan, yang menyebabkan kapasitas lalu lintas menjadi berkurang dan tentu saja mengakibatkan macet,” pungkasnya.(rp3/c)