JAKARTA-RADAR BOGOR,Insiden tragis yang terjadi pada pesawat 737 Max 8 membuat si produsen, Boeing kerja keras. Berbagai tekanan ke pabrikan asal Amerika Serikat (AS) itu-pun membuat customer mereka juga meradang. Penyebabnya, para maskapai tak ingin kehilangan konsumennya.
Sebagaimana diketahui, Pesawat 737 Max 8 mengalami dua insiden tragis. Pertama, terjadi pada pesawat Lion Air JT-610 yang terjatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Oktober 2018. Kemudian kecelakaan kedua terjadi di Addis Ababa, tidak lama setelah pesawat Ethipian Airlines lepas landas.
VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat ke pihak Boeing terkait keinginan pembatalan tersebut sejak pekan lalu.
“Kita sudah mengirimkan surat ke boeing yang isinya permintaan pembatalan 737 Max 8 sebanyak 49 unit yang sisa pemesanannya. Mereka belum respon,” ujarnya saat dihubungi JawaPos.com, Jumat (22/3).
Meski belum direspon, lanjut Ikhsan, Garuda
Garuda telah dihubungi oleh pihak Boeing. Mereka mengatakan berencana untuk menemui pihak Garuda untuk membicarakan tindak lanjut surat pembatalan tersebut.
“Mereka akan datang ke Jakarta. Pekan depan Maret (rencananya),” tuturnya.
Perihal besaran nilainya, Ikhsan tidak bisa menjelaskan lebih lanjut. Hanya saja, harga pembeliannya sama dengan harga yang telah dikeluarkan pihak Boeing.
Dikutip dari situs Statista, Boeing punya banyak jenis pesawat. (JPG)
