25 radar bogor

Dugaan Pungli di Pengadaan Soal UTS/UAS, Inspektorat Bentuk Tim Pemeriksaan

Ilustrasi Siswa SD Ulangan

BOGOR –RADAR BOGOR, Inspektorat bergerak cepat dengan instruksi Wali Kota Bogor Bima Arya. Mereka mengaku membentuk tim untuk memeriksa terkait dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk ulangan siswa.

“Betul, sekarang kita sedang bentuk tim mempersiapkan,” ujar Plt Inspektorat Kota Bogor Ari Sarsono kepada Radar Bogor, kemarin (21/3).

Tim tersebut, kata dia, tergabung dari beberapa orang. Selain Inspektorat ada juga pengawas dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor hingga Sistem Pengawasan Internal (SPI) untuk melihat dan mengklarifikasi.

Sementara Aparat Penegak Hukum (APH) belum. Sebab memang keharusan Inspektorat ketika terjadi suatu permasalahan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD).

“Kalau kita kan secara otomatis turun membentuk tim dan menyusun perencanaan apa yang akan kita lakukan, protapnya kita lakukan,” katanya.

Rencananya, kata Ari, tim akan mulai bergerak pekan depan untuk mencari data informasi dan klarifikasi. Hasilnya, tergantung kondisi di lapangan.

Apakah masalah yang ditangani kompleks atau tidak. Jika tidak maka kemungkinannya hanya sepekan dapat diselesaikan.

“Kemungkinan seminggu bisa kelihatan hasilnya, jadi kita akan fokus pada satu ini dulu,” tuturnya.

Hasil pemeriksaan itu pun tak bisa dibocorkan ke mana-mana. Sebab harus diketahui terlebih dahulu oleh Walikota Bogor, Bima Arya, sebagai laporan.

Dia tak ingin berandai-andai atas hasil itu, karena belum memiliki data yang diperlukan untuk diperiksa.

“Kita belum bisa menyimpulkan karena belum meiliki data, kalau sudah memiliki data dan informasi juga akan dilaporkan ke Pak Walikota juga,” tuturnya.

Ari memberikan warning kepada seluruh SKPD di Kota Bogor agar Sistem Pengawasan Internal (SPI) di masing-masing perangkat daerah berjalan baik.

Karena tak bisa hanya Inspektorat sendiri saja yang melakukan monitoring tetapi bersama-sama dengan semua SPI di masing-masing SKPD agar bisa mengontrol prosesnya.

“Dalam rangkan peningkatan Inspektorat ini kan lebih kepada warning system, jangan sampai terjadi lagi, mulai dari awal kami mendampingi dan monitoring,” pungkasnya.

Sebagai informasi pengadaan soal ulangan SD Rp27.500/siswa diambil dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) SD Kota Bogor, yang dikoordinir K3S. Biaya ini untuk mencetak soal ulangan tengah semester dan akhir semester (UTS-UAS).

Dalam perjalanannya, biaya pengadaan soal ternyata cukup tinggi. Sebab ada sekolah yang secara mandiri membuat soal ulangan mampu membuat soal ulangan dengan harga yang lebih murah. Yakni, Rp17 ribu/siswa. (gal/c)