25 radar bogor

Penghasilan Dua Kali UMK Bogor, Pertama Kali Ngemis di Jembatan Merah

BOGOR-RADAR BOGOR, Setelah viral di media sosial, anak kakek Enur yang dijuluki pengemis tajir mewanti-wanti ayahnya untuk tidak mengemis dulu.

“Pak jangan dulu mengemis. Bapak sudah viral di media sosial,” itulah pesan anak Kakek Enur ketika dia hendak berangkat “kerja”, kemarin pagi (20/3).

Pengemis Tajir Itu Bernama Kakek Enur, Ini Penampakan Rumahnya. Suka Bagi-Bagi Uang

Tapi ucapan sang anak tak digubris. Pria 87 tahun itu tetap keluar rumah. Menumpangi mobil Xenia hijau dia berangkat ke Kota Bogor dari rumahnya yang berlokasi di Kampung Cisauk RT05/01 Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

Dia tiba di simpang Yasmin, Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Kota Bogor sekitar pukul 06.00. Seperti biasa Kakek Enur langsung mengemis.

Ketika lampu lalu lintas berwarna merah dia mulai berjalan dari satu mobil ke mobil yang lain. Terlihat beberapa pengemudi yang menurunkan jendela mobilnya dan menyerahkan sejumlah uang. Kakek Enur menerimanya sambil membaca doa.

Begitu terus dilakukannya ketika ada pengendara yang memberikan uang. Kondisi wajahnya yang berlubang membuat banyak orang iba.

Kakek Enur saat berada di kantor Dinas Sosial Kota Bogor.

Namun baru ‘beberapa jam ‘bekerja”, aktivitas Enur terpaksa terhenti. Sekitar pukul 09.00, petugas Satpol PP Kota Bogor datang dan membawanya ke Kantor Satpol PP untuk diperiksa.

Begitu juga dengan mobil Xenia yang kerap mengantar-nya. Setelah dinterogasi petugas, Herman atau Kakek Enur diserahkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor untuk pendataan.

Kepada wartawan, dia mengaku sudah mengemis sejak tahun 1980-an. Tahun pastinya dia gak hafal. Yang diingat saat itu Presidennya masih Soeharto.

Jembatan Merah merupakan lokasi pertama dia mengemis. Setelah itu terus berpindah-pindah. Sebelum menekuni dunia pengemis, Enur hanyalah petani biasa. Dia bahkan sempat pergi ke tanah suci pada tahun 1974 bersama istrinya.

Dicemooh Netizen, Pengemis Tajir Tetap Minta-Minta di Jalan. Ini Videonya!

“Saya dapat warisan sawah sama rumah, tahun 74. Sawah kemudian saya jual saya pakai naik haji. Kalau ngemis saya mulai tahun 80an di Jembatan Merah,” ujar Enur kepada Radar Bogor.

Dari pekerjaannya mengemis , Enur dalam sehari mampu mendapat Rp150 ribu hingga Rp250 ribu. Atau Rp4,5 juta-Rp7,5 juta sebulan. Jumlah ini sama dengan dua kali upah minimum kota/kabupaten (UMK) Kota Bogor (Rp3,5 juta). Namun nominal ini bisa lebih tinggi lagi. Sebab, saat diamankan oleh Satpol PP kemarin, Enur yang memulai mengemis sejak pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB sudah mengantongi uang Rp130 ribu.

“Kalau lagi ramai bisa Rp300 – Rp 400 ribu,” bebernya.

Untuk memudahkan mobilitasnya, Enur mengaku menyewa satu unit mobil kepada tetangganya. Mobil inilah yang kemudian viral karena ketika dia hendak masuk mobil tanpa sengaja difoto oleh petugas Satpol PP.

“Mobil itu sewa, kalau enggak percaya bisa saya panggil yang punya nya, sewanya Rp80 ribu setengah hari hanya sampai pukul 12.00 WIB,” katanya.