25 radar bogor

KNKT Sebutkan Detik-detik Kepanikan Penumpang Lion Air yang Jatuh di Karawang

Petugas Basarnas saat mengevakuasi kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT 610.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, saat detik-detik menjelang Lion Air PK-LQP jatuh di Perairan Karawang pada 29 Oktober 2018, sempat terjadi kepanikan di dalam kokpit. Namun, KNKT tidak pernah menyampaikan ada teriakan ‘Allahu Akbar!’ seperti informasi yang beredar belakangan ini.

“Di akhir penerbangan, pilot mengatakan tidak bisa me-recover penerbangan, itulah mulai timbul kepanikan. Tapi saya tidak sampaikan ada Allahu Akbar,” kata Kasubkom Investigasi Kecelakaan KNKT Nurcahyo Utomo di kantornya, Jakarta, Kamis (21/3).

Ditegaskan Nurcahyo, KNKT tidak akan mempublikasikan kata per kata dari rekaman Cockpit Voice Recorder (CVR) terkait kecelakaan Lion Air PK-LQP di Perairan Karawang, 29 Oktober 2018 lalu.

Namun, rekaman yang terjadi sebelum pesawat jatuh pada CVR itu tetap akan dijadikan patokan yang disampaikan pada final report Agustus 2019 mendatang.

“Tentu investigasi akan memuat apa isinya CVR, dan itu akan dipublikasikan. (Tetapi) kita tidak akan menulis kata per kata apa yang jadi pembicaraan terakhir pilot yang ada,” jelasnya.

KNKT sebelumnya juga telah membantah bahwa ada berita yang menyebutkan isi dari CVR penerbangan JT 610 dan penerbangan JT 043. KNKT menyampaikan bahwa hasil download CVR merekam sejak persiapan penerbangan JT 610 sampai dengan akhir penerbangan.

Penerbangan JT 043 dengan rute Denpasar-Jakarta sudah terhapus (overwritten) sehingga sudah tidak ada di CVR. KNKT juga menyampaikan bahwa isi rekaman CVR tidak sama dengan apa yang beredar di media, sehingga menurut KNKT isi berita itu adalah opini seseorang atau beberapa orang yang kemudian dibuat seolah-olah seperti isi CVR.(JPC)