25 radar bogor

Segarnya Asinan Jagung Pak Sabur, Bahan Utamanya Unik dan tak Lazim

Asinan Jagung Bakar Pak Subur.

BOGOR-RADAR BOGOR, Lazimnya asinan terbuat dari campuran sayur mayur dan buah-buahan seperti pepaya muda, sawi, kol, tauge, kedondong, dan sebagainya. Justru di kawasan Pecinan Bogor ada asinan unik yang berbahan utama jagung bakar.

Asinan ini dipelopori oleh pak Sabur sejak tahun 1968. Kini usahanya tersebut telah diwariskan ke anaknya, Ridho yang sudah berusia 49 tahun. Tak heran asinan yang cukup melegenda ini terkenal dengan nama “Asinan Bapak Sabur”.

Berdiri di sisi Jalan Suryakencana, asinan jagung bakar ini merupakan yang tertua dari beberapa gerobak lain yang menjajakan makanan yang sama. Ridho mengatakan, kesegaran alami, menjadi kucinya bertahan selama 48 tahun.

Jagung dan Timun merupakan bahan utama Asinan Jagung Bakar. Jagung dibakar kemudian disisir ditambah irisan timun, gula, dan garam. Lalu disiram dengan kuah berwarna oranye seperti sirup. Untuk kuah asinan sendiri berasal dari cabe, air dan asam.

Manisnya jagung berpadu dengan asam dan sedikit hentakan pedas dari cuka. Walaupun asam, cuka ini tak terlalu keras rasanya, sedikit diredam oleh irisan mentimun. Semangkuk asinan ini sangat cocok dinikmati bersama kerupuk mi.

Dalam sehari, bisa menghabiskan 60 – 70 jagung untuk diolah menjadi Asinan Jagung Bakar. Untuk satu porsi Asinan Jagung Bakar ini dibanderol hanya Rp 12.500 rupiah saja.

Tapi jika ingin menambah kerupuk mi dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 7.500. Jadi cukup Rp 20.000 saja anda sudah bisa menyeruput kelezatan Asinan Jagung Bakar yang tiada tandingnya. Setiap harinya, Ridho berjualan mulai pukul 10.00 hingga pukul 17.00 WIB.

“Saya pakai cuka buatan sendiri, dari aren yang di vermentasi hingga asam. Enggak pakai cuka biasa di pasar karena keras ke jantung,” kata dia.

Jagung manis pun dibakar hingga masak dan gosong di beberapa titik oleh panas arang, kemudian disisir hingga bijinya berjatuhan.

Ridho mengatakan, untuk satu porsi asinan jagung bakar biasanya menghabiskan setengah jagung. Setelah disisir ke dalam mangkuk, jagung tersebut diberi irisan timun, gula, dan garam. Untuk takaran gula dan garam Ridho lebih mengandalkan pengalamannya, yakni dua sendok gula dengan satu sendok garam sebagai penyedap.

Sebelum dituangkan kuah cukanya, biasanya ditawari sambal dari cabai hijau. Penampilannya menarik setelah cuka dituangkan ke mangkuk. Warna merah dari sambal cuka berpadu kuning dengan totol hitam dari jagung bakarnya, membuat tak sabar untuk melahapnya.

Segar, itulah yang terlintas ketika pertama kuah asinan berserta jagungnya bersentuhan dengan lidah. Manisnya jagung berpadu dengan asam dan sedikit hentakan pedas dari cuka. Walaupun asam, cuka ini tidak terlalu keras rasanya, sedikit diredam oleh irisan mentimun.

Semangkuk asinan ini sangat cocok dinikmati bersama kerupuk mi. Kerupuk mi-nya juga bukan yang terbuat dari sagu atau berwana kekuningan. Ridho hanya menggunakan kerupuk mi berbahan tepung terigu, yang berwarna cokelat berdiameter 25 centimeter. Menurutnya, walaupun lebih mahal, tapi enak dan sehat.(*)