25 radar bogor

Tak Ingin Ada Korban Lagi, MPR Bahas Persoalan Buruh Migran

Wakil Ketua Komisi IX DPR Ikhsan Firdaus mengungkapkan, persoalan buruh migran di luar negeri dalam setahun terakhir mengalami penurunan. (Gunawan/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Wakil Ketua Komisi IX DPR Ikhsan Firdaus mengungkapkan, persoalan buruh migran di luar negeri dalam setahun terakhir mengalami penurunan. Itu berdasarkan data milik pemerintah dan Migrant Care.

“Itu bukti bahwa pemerintah, tetap fokus melindungi buruh migran. Seperti contoh kasus terbaru Siti Aisyah di Malaysia yang akhirnya bebas dan bisa kembali pulang ke Banten,” kata Ikhsan dalam Diskusi Empat Pilar MPR kerjasama Biro Humas Setjen MPR RI dengan Koordinatoriat Wartawan Parlemen, di Senayan, Senin (18/3).

Legislator Golkar itu juga menuturkan, untuk melindungi tenaga kerja Indonesia di luar negeri, memang diperlu moratorium pengiriman terutama yang unskill (pekerja yang tak memiliki keterampilan khusus). Itu sebetulnya sudah ada di UU No.18 Tahun 2017 terkait perlindungan pekerja migrant Indonesia.
“Tinggal butuh peraturan turunannya saja. Saya sangat berharap ke depan juga ada agreement atau MoU yang jelas antara pemerintah kita dengan negara lain, terutama tentang segala hal terkait perjanjian kerja TKI,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Divisi Advokasi Migrant Care Nur Hasono mengatakan, soal TKI unskill sebetulnya selama ini bukanlah satu-satunya faktor. Ada beberapa faktor lain yang menyumbang banyak terhadap permasalahan seputar buruh migran.

“Faktor lainnya adalah inkonsistensi penempatan kerja. Pekerja yang memiliki skill bidang A malah di tempatkan agen dipekerjaan bidang B. Ini terjadi di beberapa negara penempatan,” terangnya.

Belum lagi, lanjutnya, para pekerja tiba-tiba berhadapan dengan pemberi kerja atau majikan yang ‘usil’ dan memiliki anggapan bahwa buruh itu adalah budak sehingga bisa seenaknya melakukan apa saja.

“Walaupun skill para pekerja ada, tapi masalah-masalah seperti itu yang menjadi beban berat buat pekerja dan menjadi masalah berkepanjangan. Ini harus jadi perhatian pemerintah,” ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, butuh keseriusan dan komitmen dari semua pihak untuk memperbaiki persoalan buruh migran. “Jika tidak ada itikad bersama ya maslah lama akan terus berulang,” pungkasnya. (JPG)