JAKARTA-RADAR BOGOR, Bergabungnya semen Holcim Indonesia ke dalam holding PT Semen Indonesia Tbk (Persero) menjadi amunisi baru untuk memperkuat pangsa pasar. Semen Holchim yang kini bernaung dalam PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, anak perusahaan SI, akan menggarap pasar semen di Jawa Barat (Jabar).
Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Agung Wiharto mengatakan, setelah diakuisisi PT Semen Indonesia, tugasnya saat ini adalah memperkuat pasar di wilayah pemasarannya. Saat ini market share Semen Indoensia sekitar 40 persen sedangkan Holcim sekitar 15 persen sehingga apabila digabung menjadi 55 persen.
“Kami menempatkan diri sebagai supply chain dan procurement Semen Indonesia. Sinergitas ini kami bangun agar industri semen dalam negeri lebih kuat menghadapi gempuran semen asing,” ujarnya.
Dikatakan, nantinya produksi semen PT SBI saling mengisi pasar milik grup Semen Indonesia. Selain itu korporasi juga akan memperkuat ekspor semen ke luar negeri dengan mengandalkan jaringan yang selama ini telah diharap oleh Holcim.
“Sebagai contoh pasar semen di Australia terus kami perkuat sebab kami punya jaringan disana. Tentu ini akan menjadi kekuatan yang luar biasa bagi industri semen domestik,” tuturnya.
Agung mengaku, kapasitas produksi Holcim Indonesia mencapai 15 juta ton. Namun angka itu bukan merupakan angka sebenarnya. Jika ditilik lebih dalam kapasitas produksi Holcim hanya 13 juta ton. Sedangkan 15 juta ton adalah kapasitas terpasang.
“Ada mesin produksi yang tidak bisa digunakan secara optimal. Hal ini tentu membuat kapasitas maksimal tidak bisa dicapai,” imbuhnya.
Mengenai investasi yang akan dilakukan pada tahun ini, Agung menyebut, pihaknya hanya akan melakukan singkronisasi bisnis. Disamping tengah mempersiapkan brand baru untuk produk semennya.
Langkah itu dipilih lantaran berdasarkan laporan keuangan Holcim Indonesia per kuartal III-2018 Holcim Indonesia membukukan rugi bersih sebesar Rp630,36 miliar.(fir/ris)
