25 radar bogor

Melihat Penjual Pita Kaset di Era Milenial, Berburu Kaset di Kota Hujan sampai ke Kota Malang

Kaset lagu-lagu jadul
Kaset lagu-lagu jadul

BOGOR-RADAR BOGOR,Tidak ada salahnya memang, jika memiliki hobi yang sedikit unik dan klasik. Seperti halnya Bobi Irawan ini.

Berawal dari hobi dan kecintaannya pada musik, kini koleksi pita kaset miliknya yang berjumlah ribuan ini, ia jual lagi. Ia mengaku, masih menjual kaset karena memang masih ada saja yang mencari kaset jadul seperti ini.

Lima tahun menjual pita kaset di pinggiran Kota tepatnya di sepanjang jalan taman topi, tak lantas membuat semangat Bobi meredup.

Walau zaman sudah semakin canggih dan modern, ia tetap mempertahankan usahanya ini. Berawal dari hobi dan memang juga sebagai kolektor kaset-kaset jadul, maka ia memiliki ide untuk menjajakan ribuan kaset yang dimilikinya ini.

“Sudah lima tahun jualan pita kaset jadul. Ini cuma kegiatan iseng-iseng saja dalam mengisi waktu di masa tua. Karena memang cuma kegiatan ini yang sedang dijalankan,” ucap pria berusia 50 tahun ini kepada Radar Bogor saat dijumpai di lapaknya, (14/3).

Ia menambahkan, berkat dorongan hobi mengoleksi kaset-kaset jadul baik lagu dari dalam maupun luar negeri, maka iseng-iseng ingin membuka lapak menjual kaset ini.

Menurutnya, selama lima tahun berjualan, setiap harinya ada saja yang membeli. Pembelinya pun tak melulu yang seusianya, ada yang masih remaja, bahkan seusia anak SMP.

“Karena semua suka mendengarkan musik. Jenis-jenis musik pun sangat banyak. Musik pun memiliki penikmatnya masing-masing, jadi tak heran jika kaset-kaset jadul ini pun masih diminati di era sekarang,” bebernya.

Sambung dia, lapaknya ini dibuka pada pukul 09.00 – 15.00. Dan biasanya bisa 10 – 20 orang yang membeli setiap harinya.

Ia pun tidak hanya menjual lagu-lagu dari dalam negeri, lagu luar negeri pun turut ia jajakan. Ia mengaku, rutin berburu kaset di toko-toko loak yang ada di Bogor dan sekitarnya.

Bahkan, jika dirinya bepergian ke luar Bogor pun untuk keperluan keluarga, ia sambil berburu ke kota di mana ia pergi, seperti ke Kota Malang. “

Kaset-kaset ini dibeli di loak yang ada di Bogor, dan yang paling jauh itu berburu sampai ke Malang,” katanya.

Semua genre musik, kata dia, tersedia di sini. Dan menurutnya, para pembeli itu membeli hampir pada semua genre musik era 1950 – 1960an, seperti pop, rock, r n b, jazz, dan sebagainya baik musik Indonesia maupun musik barat. Juga, tambah dia, musik-musik daerah pun ia jual. Untuk harga, sambung dia, semua kaset ia jual hanya Rp15 ribu.

“Hampir semua genre musik saya jual. Seperti The Beatless, Frank Sinatra, Kris Biantoro, Vina Panduwinata, Broery Marantika, dan sejenisnya. Pokoknya album-album nostalgia tersedia di sini. Jadi untuk mereka yang ingin bernostalgia, bisa datang langsung ke sini,” jelasnya.Untuk harga, sambung dia, semua kaset ia jual hanya Rp15 ribu.

Menurut pria asli Bogor ini, selera musik setiap orang tentu saja berbeda-beda. Dirinya menyebutkan, para pembeli itu fifty fifty, mereka ada yang mencari musik Indonesia, namun tak sedikit juga yang mencari musik barat.

Menurutnya, pembeli yang datang ke lapaknya pun, membeli kasetnya sebagai koleksi juga. Dirinya pun menyebutkan, karena lapak jualannya yang strategis dekat dengan stasiun, jadi para pembeli pun biasanya datang dari luar Bogor juga.

“Selera musik berbeda-beda, karena mereka yang membeli pun menyukai jenis musik yang beragam. Banyak yang beli juga untuk dijadikan koleksi. Dan pembeli pun tak hanya berasal dari Bogor, dari luar Bogor pun banyak,” ucapnya.

Lebih lanjut, yang paling berkesan saat berjualan ini, jika mendapat borongan. Ia menjelaskan, terkadang ada juga pembeli yang membeli kaset ini dengan borongan. Mereka bisa membeli 20 – 30 keping kaset-kaset dengan genre campuran.

“Waktu itu ada pembeli yang membeli dengan borongan. Dia beli banyak banget, saya sampe kaget. Itu yang paling berkesan, sih,” terangnya.

Kaset-kaset yang ia jual pun mulai dari tahun 1950. Dan yang paling terbaru di tahun 1990-an. Dirinya mengaku, jika tahun 2000-an itu sudah ada VCD, bukan kaset lagi. Maka dari itu, ia menjual kaset hanya di tahun-tahun tersebut. “Ini kaset dari tahun 1950, dan terbaru di 1990. kalau lagu tahun 2000 mah engga jual, karena udah ada VCD kan,” tuturnya.

Ia menambahkan, setiap harinya selalu membawa sekitar 200 kaset. Bahkan, dirinya menyebutkan, jika dirumahnya itu ada sekitar ribuan kaset-kaset jadul ini. Namun, kata dia, yang di rumah hanya untuk koleksi saja, tidak di jual. Ia mengatakan, jika ada yang membeli, untuk mencoba kasetnya, menggunakan walkman. Jadi meyakinkan pada pembeli bahwa kaset-kaset tersebut masih berfungsi dengan baik.

Lanjut dia, untuk perawatan kaset-kaset ini cukup sering di coba atau di stel saja. Dan tentunya sering dibersihkan juga. Ia mengaku, ingin melestarikan kaset ini karena pita kaset ini sebagai barang langka.

“Pengen dilestariin karena ini barang langka,” tukasnya. (rp3/ysp)