25 radar bogor

SBY Yakin Sindiran Agum Gumelar Bukan Permintaan Jokowi

Usai menjalani aktivitas yang cukup padat, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terpaksa harus dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Rencana pertemuan dengan Prabowo Subianto pun dibatalkan. (Gunawan Wibisono/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Ketua Umum Partai Demokrat Susilop Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya buka suara terkait kicauan Agum Gumelar. Agum menyebut nama SBY dalam kasus pemecatan Prabowo Subianto dari militer.

‎”Teman-teman tentu saja saya sangat bisa menjawab dan melawan pembunuhan karakter dari Pak Agum Gumelar terhadap saya tersebut. Tetapi tidak perlu saya lakukan, karena saya pikir tidak tepat dan tidak bijaksana,” ujar SBY dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Jumat (12/3).

Menurut SBY, ‎dirinya malu kalau harus bertengkar di depan publik dengan Agum Gumelar. Apalagi saat ini situasi sosial dan politik makin panas.

“Bagai jerami kering di tengah musim kemarau yang ekstrem dan panjang. Yang diperlukan bukanlah api, tetapi sesuatu yang meneduhkan dan menyejukkan,” katanya.

SBY menambahkan, saat ini polarisasi dalam kontestasi pilpres boleh dikatakan lebih keras dan ekstrem. Ditambah jarak yang makin menganga antar identitas dan kelompok politik juga memperkeruh keadaan.

“Hal itu kalau kita semua, utamanya para pemimpin dan elite tidak pandai dan tidak arif dalam mengelolanya (bisa bahaya),” katanya.

SBY meyakini, meski sebagai anggota Wantimpres Agum Gumelar sangat dekat dengan Presiden, namun sindiran itu belum tentu atas sepengetahuan atau apalagi atas permintaan Jokowi. Pasalnya SBY mengakui, Jokowi dan dirinya saling menghormati.

“Secara sosial dan politik, sikap kami ini tentunya baik agar situasi nasional tetap teduh. Secara moralpun memang harus demikian,” ungkapnya.

Sebelumnya, dalam video pernyataan yang beredar luas, Wantimpres Agum Gumelar tak hanya menyindir Prabowo, tapi juga SBY, yang mendukung capres 02 itu. Agum, dalam video itu, menyindir SBY yang dulu merupakan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dan meneken surat pemberhentian terhadap Prabowo. Agum dan SBY sama-sama merupakan anggota DKP.

“Walaupun sekarang ini saya jadi heran, ini yang tanda tangani rekomendasi kok malah mendukung. Ah, itu. Nggak punya prinsip itu orang,” kata Agum.‎ (JPG)