25 radar bogor

Maksimalkan Produksi, Petani Tamansari Dapat Bantuan Alat Perontok Padi

Para petani di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, saat panen padi.

TAMANSARI-RADAR BOGOR, Para petani yang tergabung dalam Gerakan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Hati, Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, kini bisa bernapas legah. Pasalnya, mereka mendapatkan bantuan alat perontok padi dari Dinas Pertanian (Distani) Kabupaten Bogor, Kamis (14/3/2019).

Ketua Gapoktan Mekar Hati Desa Sukaresmi, Didih mengatakan, sebelumnya ketika masa panen tiba, para petani menggunakan cara manual untuk merontokan padi. “Alhamdullilah dapat satu unit bantuan alat. Mungkin belum 100 persen juga penggunaannya, tapi kita akan pelajari,” katanya.

Didih mensyukuri dengan keberadaan Gapoktan Mekar Hati, pasokan pangan berupa beras di Desa Sukaresmi tidak pernah kekurangan. “Untuk pasokan beras khususnya warga setempat tercukupi. Alhamdulliah dengan gerakan ini kita gak merasa kekurangan,“ ucapnya.

Ia mengaku, bahwa beras yang dapat diproduksi Gapoktan Mekar Hati bisa mencapai 7 Kwintal per masa panen. “Tapi kita kan di alam. Kita hanya bisa berusaha saja,” katanya.

Adapun kendala yang dihadapi para petani Desa Sukaresmi, lanjut Didih, terletak pada saluran irigasi yang sempat jebol sejak tahun 2015. Bahkan, hingga saat ini, irigasi tersebut juga belum pernah tersentuh pihak-pihak bersangkutan terkait dengan penanganannya.

“Denger kabarnya sih tahun ini. Itu juga belum pasti. Kendalannya sih pengairan irigasi aja,” bebernya. Dia berharap, pihak UPT Pertanian Tamansari bisa memberikan bantuan berkaitan dengan kesejahteraan para petani Sukaresmi.

Sementara itu, Kepala UPT Pertanian Tamansari, Ahmad Suwandi menuturkan, jika melihat wilayah Sukaresmi untuk komuniti tanaman padi masih tergolong lumayan banyak. Untuk target dari ketersediaan pangan juga masih tinggi. “Masih di atas 60 hektare,” jelasnya.

Meski sempat terserang hama, Ahmad menerangkan, per hektar sawa dapat memproduksi padi sekitar lima ton padi. “Hasilnya masih bagus dibandingkan dengan rata-rata produksi padi per-hektar di Kabupaten Bogor. Harusnya sih kita bisa diatas enam sampai tujuh ton,” paparnya.

Berkaitan dengan penanganan irigasi jebol, Lanjutnya, pihak UPT Pertanian Tamansari juga telah melakukan pengajuan ke tingkat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Irigasi sudah diajukan,” pungkasnya. (drk/c)