25 radar bogor

Genjot Realisasi Pajak, Harga NJOP Naik Sejak Awal 2019

ilustrasi uang
ilustrasi

BOGOR- RADAR BOGOR, Sejak awal tahun 2019, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah menaikan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tidak kena pajak. Hal ini, diberlakukan untuk menggenjot realisasi pencapaian yang sempat meleset dari target di tahun ini akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Kenaikan NJOP tidak kena pajak diberlakukan berdasar perubahan Peraturan Daerah Nomor 2/2012 tentang PBB-P2 menjadi Perda Nomor 5/2018.

Kenaikan tersebut, menurut Heriyaningsih, akan membantu masyarakat kalangan menengah ke bawah karena NJOP sampai Rp 100 juta tidak dikenakan pajak. “Kalau dulu ada 2 tarif, 0,1 dan 0,2 sekarang jadi 8 tarif. Jadi tahun depan, penetapan pajak diutamakan golongan 4 dan 5,yang besar-besar dulu,” paparnya.

Selain itu, Bapenda Kota Bogor juga akan mulai menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) secara elektronik. Dengan demikian, para wajib pajak tidak perlu menunggu penertiban SPPT terlalu lama.

“Biasanya, penerbitan SPPT bisa paling lama satu bulan, sekarang bisa dikirim elektronik, tergantung keinginan wajib pajak. Bisa dikirim via email atau whatsapp,” kata Heriyaningsih.

Pada tahun 2018, sambung dia, target Bapenda Kota Bogor dari sektor PBB-P2 sebesar Rp117 miliar. Dengan perubahan itu maka target di tahun 2019 ini sebesar Rp130 miliar. Artinya terdapat kenaikan sebesar Rp13 miliar.

“PBB-P2 termasuk penerimaan terbesar kedua PAD Kota Bogor setelah BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) yang ditarget sebesar Rp164 miliar pada tahun ini,” ungkapnya.

Dia berharap dengan aturan tersebut, realisasi pajak PBB-P2 bisa meningkat. Pada 2019 mendatang, Bapenda Kota Bogor menargetkan realisasi PBB-P2 bisa mencapai Rp 130 miliar. Selain itu, pajak PBB-P2 bisa meningkat, karena tahun ini, Bapenda Kota Bogor menargetkan realisasi PBB-P2 bisa mencapai Rp 130 miliar.

Sebelumnya Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat memang meminta seluruh SKPD untuk menggenjot realisasi pendapatan asli daerah Kota Bogor. Ade berharap realisasi pajak bisa dioptimalkan sehingga laju pembangunan juga bisa maksimal.

“Waktu yang tersisa ini harus dioptimalkan, kalau bisa ya semuanya sesuai target. Sejauh ini rata-rata sudah sesuai target,” kata Ade.(gal/ipe/c)