25 radar bogor

Pemerintah Diminta Prioritaskan Proyek Pendukung Industri Manufaktur

Maket pengembangan Kawasan Industri berbasis Halal milik PT Modern Industrial Estat di Serang (Istimewa)
Maket pengembangan Kawasan Industri berbasis Halal milik PT Modern Industrial Estat di Serang (Istimewa)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Target pembangunan infrastruktur pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai masih banyak yang meleset. Hal itu dikemukakan Ketua Presidium Barisan Pemeriksa Kondisi Proyek (BPKP) Rusmin Effendy.

“Pembangunan 65 bendungan yang digadang-gadang pemerintah, hanya selesai enam atau tujuh,” kata Rusmin, Selasa (12/3).

Dia juga menyoroti tol laut yang awalnya untuk mempermurah biaya logistik. Menurut Rusmin, tol laut malah menguntungkan perusahaan ekspedisi besar.

“Tol yang katanya untuk logistik justru tarifnya memberatkan angkutan truk,” imbuh Rusmin.

Dia menilai skema pembiayaan proyek infrastruktur yang lebih mengandalkan BUMN karya juga membebani keuangan perusahaan-perusahaan konstruksi pelat merah.

Selain itu, sambung Rusmin, tidak sedikit pihak yang mempertanyakan perencanaan proyek, terutama efek terhadap biaya logistik.

Menurut Rusmin, sederet masalah ditemukan. Misalnya, Bandara Kertajati yang sepi penumpang.

Selain itu, Tol Becakayu dan Trans Jawa kurang diminati angkutan barang karena tarif kemahalan.

“Sejumlah bendungan ternyata tidak terkoneksi dengan jaringan irigasi,” imbuh Rusmin dikutip Jpnn (Jawa Pos Group).

Oleh karena itu, BPKP meminta pemerintah untuk meninjau ulang proyek-proyek yang termasuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN).

Mengingat keterbatasan anggaran, sambung Rusmin, pemerintah sebaiknya lebih memprioritaskan proyek-proyek yang akan berdampak langsung terhadap sektor industri manufaktur.

“Misalnya, jaringan jalan publik untuk angkutan barang dan akses ke infrastruktur utilitas seperti pembangkit listrik dan ladang gas bumi,” kata Rusmin. (JPG)