25 radar bogor

Exco Putuskan KLB setelah Pemilu, Kepengurusan PSSI Dirombak Total

BOGOR – RADAR BOGOR, Momentum untuk mereformasi total PSSI akhirnya datang juga. Harapan publik untuk melihat wajah-wajah baru duduk di kepengurusan federasi sepak bola tanah air itu dapat terwujud seiring dengan akan dihelatnya kongres luar biasa (KLB) PSSI.

Keputusan menggelar KLB diambil dalam rapat Executive Committee (Exco) PSSI di kantor PSSI, Gedung FX Sudirman, Jakarta, Selasa malam (19/2). Anggota Exco PSSI Gusti Randa menjelaskan, keputusan tersebut didasari dinamika terkini. Yang paling utama adalah isu pengaturan skor.

Apalagi, Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perusakan barang bukti. Satgas Antimafia Bola juga tengah mendalami keterlibatan pria asal Ngawi itu terkait match fixing.

KLB akan digelar setelah komite pemilihan (KP) dan komite banding pemilihan (KBP) dibentuk. Rencananya, setelah pemilihan umum (pemilu), PSSI mengundang seluruh pemilik suara (voter) untuk pembentukan dua komite tersebut. “Kemudian, ditentukan tanggalnya dan pembukaan pendaftaran ketua umum. Juga siapa saja yang mau jadi anggota exco,” kata Gusti.

Sejumlah nama pun muncul untuk dapat menakhodai PSSI. Salah satu yang cukup santer terdengar adalah Erick Thohir (ET). Terlebih, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga mengusulkannya. ET dinilai punya pengalaman dalam mengurusi sepak bola dengan pernah menjadi pemilik dan presiden Inter Milan (Italia) serta DC United (AS).

Gusti Randa tidak mempersoalkan jika Erick dicalonkan sebagai ketua umum PSSI. Dia bahkan mendukungnya. “Anggotanya mungkin bisa Akmal Marhali, Najwa Shihab, dan banyak lagi. Saya lihat mereka banyak memberi analisis terkait sepak bola, jadi cocok,” tandasnya.

Pria yang juga berprofesi pengacara itu legawa jika digantikan orang-orang tersebut. Bahkan, dia juga akan membantu membuka link ke FIFA jika kepengurusan baru sudah dibentuk. “Tapi, saya nanti sudah tidak mau berhubungan dengan sepak bola. Biarkan orang-orang baru saja yang bekerja. Saya ingin lepas,” tegasnya.

Manajer Madura FC Januar Herwanto punya pendapat yang sama. Menurut dia, Erick adalah sosok yang sudah terbukti kiprahnya dalam sepak bola. Selain di Inter Milan dan DC United, ET tercatat menjadi bagian dari direksi Oxford United dan wakil komisaris di Persib Bandung. Pengetahuan tentang sepak bolanya dinilai bagus. Ditambah, saat ini Erick menjadi ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2014-2019.

Di luar urusan bola, Januar melihat ET sebagai pengusaha yang sukses. Dengan pertimbangan sudah berkecukupan, Erick dipandang dapat serius memikirkan sepak bola Indonesia tanpa ada kepentingan yang lain. “Benar-benar ingin berbakti untuk negara lewat sepak bola,” ucapnya.

Selain posisi ketua umum, Januar berharap anggota Exco PSSI dirombak total. Dengan kata lain, pengurus yang ada saat ini tak boleh naik lagi menjadi anggota exco.

“Jangan ada perwakilan klub juga di exco, rangkap jabatan, dan lain-lain. Kalau anggota klub mau jadi exco, ya lepas jabatannya di klub,” tegasnya.

CEO Persijap Jepara Esti Puji Lestari sependapat dengan Januar. Tapi, dia tidak terbatas pada sosok ET saja. Bagi Esti, siapa pun yang nanti mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI diharapkan punya integritas dan mampu mengelola federasi tanpa memiliki kepentingan pribadi. “Saya dukung siapa saja dengan syarat itu. Entah Erick Thohir atau Umuh Muchtar (manajer Persib, Red). Yang terpenting integritasnya ada,” ucapnya.

Esti juga siap untuk maju sebagai anggota Exco PSSI. Asalkan calon-calon exco lain memang tidak kredibel dan dianggapnya kurang memenuhi syarat.

“Kalaupun saya terpilih, jabatan di Persijap saya lepas. Tapi, secara pribadi saya lebih nyaman di sini (Persijap),” ungkapnya.

Sementara itu, Manajer Madura United Haruna Soemitro menyatakan, saat ini karpet merah sudah disiapkan bagi siapa pun yang mau mencalonkan diri menjadi ketua umum, wakil ketua umum, dan pengurus PSSI. Voters juga ditegaskan akan mendukung siapa pun yang dianggap kredibel. “Calonnya? Gak tahu. Tapi, katanya kan harus bersih. Mungkin yang pas dari kepolisian,” ujarnya.

Pendapat Haruna tersebut memiliki dasar. Dia melihat beberapa ketua umum PSSI terbelit persoalan hukum. Sebelum Joko Driyono, ada Nurdin Halid dan La Nyalla Mattalitti yang juga sempat tersandung kasus hukum. “Ada baiknya siapa-siapa yang akan memimpin PSSI ke depan harus siap dengan risiko itu. Jangan nanti sedikit-sedikit mundur, KLB lagi,” tuturnya.

Merujuk pertimbangan itu, sosok Krishna Murti, wakil ketua Satgas Antimafia Bola, bisa menjadi alternatif. Anggota Exco PSSI Refrizal memiliki komentar senada. “Kalau ada usulan dari pemerintah, akan kami tampung. Termasuk Pak Krishna Murti. Kalau baca komennya luar biasa tentang bola. Pantas kami calonkan sebagai ketua umum PSSI,” ucap Refrizal.

Nama lain yang juga menyembul ke permukaan adalah Ahmad Syauqi Soeratno. Mantan manajer PSIM Jogjakarta itu bahkan dalam seharian kemarin menghiasi linimasa media sosial. Syauqi disebut-sebut sangat layak memimpin PSSI. Tidak hanya mengerti, lelaki asal Jogjakarta itu juga dinilai memiliki komitmen terhadap sepak bola. Terutama pengembangan sepak bola di daerah-daerah.

Komitmen tersebut memiliki bukti. Syauqi pernah lama mengurusi Badan Liga Amatir (BLA). Hanya, sikapnya yang lurus membuat dia tidak disukai dan terpental dari kepengurusan PSSI. “Wah, berlebihan kalau menyebut nama saya. Saya ini apa toh,” ujarnya merendah ketika dikonfirmasi Jawa Pos terkait namanya yang dipandang layak mengurus PSSI. “Saya ini kan dibilang ‘orde lama’. Jadi, sebaiknya memunculkan nama-nama yang benar-benar baru,” lanjutnya.

Bagaimana jika nanti benar-benar ada yang mengajukan namanya? Syauqi tidak mau berandai-andai. Dia hanya menegaskan bahwa komitmennya terhadap sepak bola nasional tidak pernah berubah. “Cuma, kalau soal itu (maju pencalonan ketua umum PSSI, Red), saya tidak bisa ngomong,” ucapnya.

Sikap berbeda ditunjukkan Muhaimin Iskandar. Wakil ketua MPR yang juga ketua umum PKB itu terang-terangan siap mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI. “Saya siap jadi ketua umum biar PSSI bisa berprestasi dan masuk gelanggang dunia,” tegasnya saat dihubungi kemarin.

Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, serius menyiapkan diri menduduki kursi orang nomor satu di tubuh PSSI. Beberapa klub dan asprov sudah menemuinya. Namun, Cak Imin tidak menyebutkan secara terperinci. Dia hanya mengaku akan terus berkoordinasi dan berbicara dengan pihak klub.

Sementara itu, meski namanya paling santer disebut sebagai calon ketua umum PSSI, Erick Thohir enggan menanggapi. Saat hendak diwawancarai seusia pembekalan saksi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Hotel El-Royale Kelapa Gading, Jakarta, bos Mahaka Group tersebut memilih menghindar dan langsung masuk mobil pribadi.