25 radar bogor

18 Kapal Nelayan Tebrakat di Pelabuhan Muara Baru, Api Sulit Dipadamkan

Jumlah kapal yang terbakar di Muara Baru bertamba

JAKARTA – RADAR BOGOR,Kebakaran hebat terjadi di Pelabuhan Muara Baru, tepatnya di depan Kantor Syahbandar, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (23/2). Setidaknya, sebanyak 18 unit kapal nelayan yang sedang bersandar di pelabuhan tersebut telah ludes terbakar.

Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara Satriadi Gunawan menerangkan, hingga pukul 19.00, pihaknya masih terus berupaya untuk memadamkan api yang berkobar. Untuk memadamkan api, sebanyak 19 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.

“Kita terjunkan 19 unit dan pendukung dengan kekuatan personel sebanyak 95 orang,” katanya saat dikonfirmasi.

Menurut Satriadi, pihaknya menerima laporan kebakaran tersebut pukul 15.19. Selanjutnya, petugas langsung meluncur ke lokasi dan tiba pukul 16.05. Setibanya di lokasi, petugas langsung berusaha memadamkan api yang membakar.

“Hingga sekarang (pukul 19.00) masih proses pemadaman,” terangnya.

Dikatakan Satriadi, dalam memadamkan kapal-kapal nelayan yang terbakar ini petugas bukan tanpa hambatan. Ada hambatan yang dialami. Di antaranya yakni padatnya kapal yang bersandar dan banyaknya material yang mudah terbakar.

“Namanya kapal nelayan, kapal kayu jadi banyak bahan yang mudah terbakar,” jelasnya.

Tak hanya itu, di kapal-kapal nelayan tersebut juga terdapat banyak bahan bakar. Sehingga otomatis akan membuat api cepat membesar hingga susah dipadamkan. Karena menurutnya, kapal-kapal tersebut ada yang sedang siap untuk berlayar.

“Kapal yang sedang mau berangkat berlayar pasti memuat bahan bakarnya banyak, untuk persiapan,” ungkapnya.

Selain kapal nelayan yang sedang persiapan mau berangkat berlayar, masih dikatakan Satriadi, ada juga kapal yang sudah sampai atau baru bersandar yang bermuatan ikan dari hasil berlayar. Dan kapal tersebut tentunya bermuatan sedikit bahan bakar.

“Kapal-kapal nelayan itu apakah punya pribadi atau perusahaan kami kurang tahu. Karena kami hanya memadamkan api dan tidak akan pulang sebelum padam,” ucapnya.

Satriadi menambahkan, pihaknya belum tahu pasti penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Namun menurutnya, awalnya ada ledakan dari salah satu kapal nelayan yang terbakar. Kemudian selanjutnya api dengan cepat menyebar ke kapal lainnya.

“Kami berusaha melokalisir api agar tidak merambat ke kapal-kapal lainnya. Cakni dengan cara memutus apinya,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Reynold EP Hutagalung menerangkan, kebakaran tersebut terjadi berawal adanya percikan api dari salah satu kapal yang tengah dilakukan perbaikan berupa pengelasan. Yakni kapal motor KM Artamina Jaya.

“Ada pengerjaan pengelasan pada pondasi kapal. Sehingga muncul percikan api dan menyebabkan korsleting listrik ke mekanik listrik. Tapi kami masih lakukan pemeriksaan kembali,” katanya.

Kemudian, lanjut Reynold, pihaknya juga sedang melakukan pemeriksaan saksi terkait peristiwa kebakaran tersebut. Setidaknya, sebanyak enam orang saksi sedang dilakukan pemeriksaan. Dari pemeriksaan itulah, petugas mengetahui informasi awal terjadinya kebakaran. (gih)