25 radar bogor

Sadis, Begini Cara Pelaku Menghabisi Istri dan Anaknya di Sukabumi

Suasana pemakaman korban di Kampung Sukasirna RT 3/13, Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI–RADAR BOGOR, Kasus kematian satu keluarga di Kampung Sukasirna RT 3/13, Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi yang tewas terpanggang akibat Jamaludin (37) bunuh diri, menguak fakta baru.

Dari hasil penyelidikan dan otopsi jasad para korban, polisi menemukan kelainan dalam tubuh korban atas nama Iis (28). Dimana, dari jasad korban ditemukan patah tulang pada bagian lehernya. Kemungkinan besar, Iis meninggal setelah dibunuh Jamal dengan cara di cekik.

“Setelah itu, Jamal langsung membakar diri dengan cara menyiramkan bensin ke tubuhnya. Sementara untuk anaknya, ia meninggal karena terbakar,” papar Kapolsek Cikembar Sukabumi, AKP I Djubaedi kepada Radar Sukabumi (Radar Bogor Grup), Kamis (21/2).

Saat terjadi kebakaran, ujar I Djubaedi, Ayu tidak bisa meloloskan diri dari kepungan api. Lantaran, saat itu ia di sekap dan pintu kamarnya di kunci oleh Jamal. “Kuat dugaan, peristiwa ini karena bunuh diri. Sebab, saat ditemukan tubuh Jamal tercium aroma bensin,” imbuhnya.

Seperti diketahui, tiga korban yang tewas terpangang api ini, diketahui bernama Jamal (37), Iis (28) dan Ayu (10). Polisi memastikan peristiwa tragis ini, bermotif bunuh diri yang dilakukan oleh Jamal.

“Kita sudah melakukan otopsi di RSUD Sekarwangi Cibadak bersama Dokter Porensik dari Mabes Polri pada Rabu (20/2) sekira pukul 20.00 WIB,” jelas I Djubaedi.

Sedangkan berdasarkan musyawarah pihak keluarga, jasad Iis dan Ayu akhirnya di makamkan di tempat pemakaman umum (TPU) yang berada di Kampung Sawahlega, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya pada kemarin (21/2) pagi.

Sedangkan untuk jasad Jamal, telah dibawa oleh keluarganya untuk dikebumikan di kampung halamannya, tepatnya di Kampung Duren Seribu, RT 1/8, Kelurahan Duren Seribu, Kecmaatan Bojongsari, Kota Depok.

“Jasad Iis dan Ayu ini, dimakamkan di daerah Purabaya, karena keinginan Deni yang merupakan ayah kandungnya Ayu dan mantan suaminya Iis,” pungkasnya.

Sementara itu, Abdurahman (63) warga Kampung Sawahlega, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya yang merupakan kakek Ayu mengaku tidak percaya bahwa cucunya tewas terpanggang bersama ibunya.

“Saya mengetahui peristiwa ini, setelah mendapatkan informasi dari keluarga Iis di Cikembar. Bahwa Iis dan cucu saya telah meninggal dunia setelah terbakar di rumahnya. Setelah itu, saya merasa terpukul dan sangat shock,” jelas Abdurahman.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Iis dan cucunya tersebut telah meninggalkan rumahnya di Kampung Sawahlega, Desa Citamiang, Kecamatan Purabaya sekitar 8 tahun lalu setelah bercerai dengan anaknya bernama Deni.

Setelah itu, Iis bersama cucunya pergi meninggalkan kampung tersebut dan pulang ke orangtua angkatnya di Kampung Sukasirna RT 3/13, Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.

“Saya terakhir bertemu dengan cucu saya ini sekitar 10 bulan lalu. Saat itu, Iis bersama cucu saya datang ke sini saat bulan Ramadan tahun kemarin,” paparnya.

Ia menambahkan, semasa hidupnya Iis merupakan seorang istri yang baik dan sopan. Bahkan, ia sangat mudah bergaul dengan tetangga. Untuk itu, setelah melakukan musyawarah bersama keluarganya di Cikembar, ia berinisiatif ingin memakamkan Iis bersama cucunya di kampung tersebut.

“Keluarga saya di sini tidak pernah mengaggap bahwa Iis ini merupakan mantan istri dari anak saya. Kami menganggap ia sebagai keluarga. Makaya setelah menjalani otopsi di RSUD Sekarwangi Cibadak, Iis bersama cucu saya kami bawa sekitar pukul 02.00 WIB untuk dikebumikan,” tandasnya.(den/t)