KLAPANUNGGAL-RADAR BOGOR, Kabar mengejutkan datang dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor. Mereka menilai tingginya angka perceraian diakibatkan gawai alias handphone (HP).
Hal ini terungkap dalam kegiatan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin yang digelar KUA Kecamatan Klapanunggal di halaman kantornya, Kamis (21/2/2019). “Tanpa disadari, gawai (handphone, red) sebagai alat komunikasi bisa menjadi penyebab perceraian,” terang Kepala KUA Kecamatan Klapanunggal, Iwan Setiawan.
Menurut dia, bukan tanpa alasan HP bisa menjadi pemicu keretakan rumah tangga. Contohnya, saat suami istri berbicara, kemudian salah satunya sibuk menggunakan gawai tanpa menghiraukan, itu bisa menjadi penyebab awal perpecahan. “Timbullah curiga, kemudian ribut hingga bercerai. Handphone ini bisa menjadi penghambat komunikasi jika digunakan berlebih,” katanya.
Dengan itu, sambung dia, pihaknya terus memberikan penyuluhan dan penataran bagi pasangan yang hendak membina rumah tangga. Yakni melalui Kursus Calon Pengantin (Suscatin).
Tujuannya agar mereka bisa menghindari persoalan yang bisa terjadi ketika sudah berumah tangga nanti. “Ini tujuan kegiatan Suscatin yang kami laksanakan,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga meminta pasangan yang akan menikah tidak berpikir tentang keindahannya. Sebab, dalam rumah tangga tentu ada percikan keributan yang terjadi.
“Ketika keributan benar-benar terjadi, tentu kita nggak boleh emosi. Lebih baik siapkan mental dengan membuka tabir yang tak diduga. Kembali menyadari dan menerima pasangan apa adanya. Termasuk perkuat landasan agama, karena ini bisa memperkokoh keharmonisan,” bebernya.
Sementara itu, pelaksana KUA Klapanunggal, Iwan Sugianto, menuturkan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada calon pengantin sesuai UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Yakni dengan memberikan pembekalan tentang pengertian hak dan kewajiban bagi suami itu sendiri.(ndi/b/rez/py)