25 radar bogor

Dirancang Sejak 2002, Ini Konsep Kebun Raya Baru Milik Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor Punya Kebun Raya Sendiri
Bupati Bogor Ade Yasin, saat mengikuti acara Jelajah Science Center Botanical Garden yang dilaksanakan di Kawasan LIPI Cibinong, Kamis (21/2/2019).

BOGOR-RADAR BOGOR, Kabupaten Bogor bakal punya kebun raya sendiri. Bahkan lebih luas dari Kebun Raya Bogor (KRB). Wahana penelitian tumbuh-tumbuhan teranyar itu bernama Cibinong Science Center Botanical Garden (CSC-BG).

Kabupaten Bogor Bakal Punya Kebun Raya Sendiri, Lebih Luas dari KRB. di Sini Lokasinya!

Kebun raya yang berlokasi di Jalan Raya Bogor itu sejatinya sudah mulai dirancang sejak 2002. Lahan yang akan dikembangkan seluas 189 hektare. Atau dua kali luas KRB yang hanya 87 hektare.

Kepala Biro Umum Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amas menjelaskan, lahan yang digunakan sebagai kebun raya baru seluas 32 hektare dari total 189 hektare total luas CSC-BG. Kini, di lahan tersebut sudah ditumbuhi ribuan pohon yang ada di Indonesia.

“Konsep kebun raya ini berbeda dengan KRB. CSC-BG lebih fokus kepada bioregion kepulauan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Bioregion merupakan istilah bagi tumbuhan atau pohon khas yang ada di daerah/pulau tertentu. Nah di CSC-BG ini sudah terdapat tumbuhan khas dari tujuh pulau yang ada di Indonesia. Seperti bioregion dari pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa, Bali hingga Papua.

Amas menjelaskan, saat ini tahapan pembangunan CSC-BG belum sepenuhnya tuntas. Meski sudah dibangun sejak 17 tahun lalu, tapi hingga kini progresnya baru mencapai 50 persen. Amas mengatakan, proses paling lama yaitu melengkapi koleksi-koleksi pohon di CSC-BG.

“Makanya dalam melengkapi koleksi pohon, kami selalu melibatkan perusahaan-perusahaan yang mau berkontribusi menanam pohon,” terangnya.

Selain koleksi flora, kendala LIPI juga pada pendanaan infrastruktur. Sebab, pembangunan tidak bisa dilakukan sekaligus, melainkan harus secara bertahap. Hingga kini, ia mengestimasikan sudah sekitar Rp50 miliar uang dikeluarkan untuk membangun infrastruktur yang ada di CSC-BG.

Adapun infrastruktur penunjang yang sudah terbangun antara lain, pintu gerbang, gedung pusat informasi kebun raya, serta gedung konservasi. Khusus gerbang menurutnya belum terbangun sempurna.

“Itu sebabnya CSC-BG baru akan dibuka untuk umum ketika pagarnya sudah terbangun dengan sempurna,” imbuhnya.

Ia berharap, ketika kelak kebun raya ini dibuka untuk umum, akan menimbulkan multiplier efek. Artinya bisa mendongkrak berbagai sisi, mulai dari ekonomi, sosial, budaya, hingga lingkungan. Walaupun sebenarnya fungsi utama kawasan ini adalah konservasi, habitat flora dan fauna serta area penelitian.

“Makanya sangat penting adanya kerjasama dengan Pemkab Bogor sehingga kawasan CSC-BG bisa menjadi sumber baru pendapatan asli daerah,” ucapnya. (fik/d)