25 radar bogor

Permudah Pelayanan, BPN Bangun Basecamp Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap

SOSIALISASI: Kepala BPN Kota Bogor Erry Juliani memberikan penjelasan tentang PTSL dalam sebuah kegiatan, belum lama ini.

BOGOR–RADAR BOGOR, Masyarakat Kota Bogor yang ingin mengikuti program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) makin dimudahkan. Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor akan membangun enam basecamp yang tersebar di masing-masing kecamatan.

Hal itu, diwujudkan berdasarkan evaluasi pelaksanaan di tahun 2018 yang dipusatkan di Kantor BPN Kota Bogor. Kasi Infrastruktur Pertanahan pada BPN Kota Bogor, Yoga Munawar mengatakan, basecamp yang akan dibangun itu memiliki beberapa fungsi.

Mulai dari penyerahan berkas, melakukan entri pendaftaran, mengolah data baik data pengukuran maupun yuridis, pengumuman hingga pencetakan sertifikat. “Jadi masyarakat akan lebih mudah untuk mengurus,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (20/2).

Selain membangun basecamp, sambung dia, petugas rutin untuk PTSL juga akan dikhususkan. BPN Kota Bogor telah melakukan rekrutmen kepada pihak ketiga. Dalam hal ini mereka yang pernah bekerja pada PTSL 2018.

Mereka akan masuk ke tim ajudikasi yang terdiri dari ketua tim, wakil ketua bidang fisik dan wakil ketua bidang yuridis serta sekretaris. Kemudian, anggotanya terdiri dari satgas fisik untuk pengukuran, satgas yuridis untuk mengumpulkan data dan admid fisik serta admin yuridis yang bertugas menginput data ke aplikasi dashboard PTSL. “Itu evaluasi kita untuk memisahkan petugas yang khusus mengerjakan PTSL dan pekerjaan rutin di kantor, tapi beberapa ada juga yang double pekerjaan karena SDM kita terbatas,” terangnya.

Di tahun ini, BPN Kota Bogor menargetkan untuk menyelesaikan 65 ribu bidang tanah. Namun, pada 2018 masih ada PR yang belum selesai sebanyak 10 ribu lagi. Lokasinya berada di dua kecamatan yakni Bogor Barat dan Bogor Selatan. “Jadi kita akan fokus di empat kecamatan dulu untuk 2019 sambil menyelesaikan pekerjaan 2018 yang belum selesai itu, kalau sudah selesai enam kecamatan langsung kita kerjakan,” tuturnya.

Yoga menegaskan, program nasional ini didampingi TNI, Polri dan Kejaksaan. Sehingga jika ada oknum yang memanfaatkan momentum baik ini akan segera ditindak. “Kita minta juga kepolisian, TNI dan Kejaksaan untuk ikut sosialisasi di beberapa tempat tujuannya menyampaikan pesan, terutama pungutan, bukan menakut-nakuti petugas tetapi menunjukkan bahwa kita diawasi,” pungkasnya. (gal/c)