25 radar bogor

Pemerataan Pusat Kegiatan, Bima Arya: Jika Gulanya Tidak Dipindah, Semutnya Susah Diatur

Bima Arya Tinjau e-parking
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau penerapan e-Parking menggunakan Terminal Parkir Elektronik (TPE) di dua kawasan, yakni Jalan Otista dan Jalan Suryakencana, Bogor Tengah, Rabu (13/2/2019)
Bima Arya Tinjau e-parking
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau penerapan e-Parking beberapa waktu lalu.

BOGOR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota Bogor, tengah menjalankan strategi baru dalam pemerataan pelayanan kepada masyarakat. Ini dilakukan agar tidak semua kegiatan dilakukan di pusat kota, tapi menyebar di wilayah.

Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya, Pemkot Bogor memindahkan “gulanya” dan bukan sekedar mengatur “semutnya” agar tidak semua kegiatan ada di pusat kota sehingga dapat tersebar di seluruh wilayah.

Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri acara Topping Off Proyek Mall Boxies 123 (Und dr Wisma PENTA) di jalan Raya Tajur, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Rabu (20/02/2019).

“Jika gulanya tidak dipindah, semutnya susah diatur. Semut itu selalu mengincar gula, jika tidak diatur Pemerintah Kota Bogor akan kerepotan. Seperti membuat zonasi yang jelas, mengatur tata ruang yang tegas, gulanya diatur, ini menjadi strategi utama kita. Kedepan kawasan pusat kota, Istana Presiden dan Kebun Raya Bogor sekitarnya akan menjadi pusat heritage yang nyaman,” kata Bima.

Menurut Bima, ketika “gulanya” ada di pinggir diharapkan “semutnya” tidak terlalu banyak masuk ke tengah karena di pusat Kota Bogor sudah terlalu banyak “gulanya”.

“Hari ini persoalan utama Kota Bogor karena semuanya mengarah ke tengah atau pusat Kota Bogor. Setiap akhir pekan bisa dilihat kondisi Kota Bogor, banyaknya kendaraan yang masuk ke pusat kota luar biasa, menimbulkan persoalan transportasi,” ujarnya.

Indahnya pusat kota, kata Bima, menjadi salah satu dilematis bagi Pemkot Bogor karena semakin menarik untuk dikunjungi. Untuk itu Bima sangat berharap keberadaan Mall Boxies 123 bisa mengurangi masyarakat Bogor Timur atau Lido dan sekitarnya yang ingin berbelanja ke tengah kota.

“Cukup kesini karena semuanya sudah ada disini. Jika di pinggir-pinggir kota “gulanya” menarik, maka “semutnya” tidak perlu ke tengah. Salah satunya Trans Mart di Jalan Abdullah bin Nuh Yasmin. Namun demikian “gula” yang ada di pinggir, diharapkan efektif, tidak menjadi persoalan baru tetapi bisa menjadi bagian dari solusi,” kata Wali Kota.

Tidak hanya harapan yang disampaikan, Bima juga menyampaikan beberapa catatan, mulai dari akses dan lahan parkir yang harus dipikirkan, keberadaannya bisa menjadi pusat rejeki bagi warga Kota Bogor khususnya Bogor Timur.

Selain itu pembangunan ini bisa membantu menyelaraskan target Pemkot Bogor berupa ruang bagi UMKM Kota Bogor. “Harapannya warga Kota Bogor menjadi tuan rumah di rumahnya,” harapnya.(ps/pin)