25 radar bogor

15 Menit Terkubur Longsor, Ibu dan Anak Warga Caringin Ini Selamat dari Maut

15 Menit Tertimbun Longsor di Caringin
Rumah milik Ati (48), warga Kampung Wangun Jaya Rt 1/1, Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, yang tertimbun longsor Sabtu (16/2/2019) lalu

CARINGIN-RADAR BOGOR, Kesunyian malam berubah mencekam saat longsor menerjang rumah milik Ati (48), warga Kampung Wangun Jaya Rt 1/1, Desa Pasir Buncir, Kecamatan Caringin, Sabtu (16/2/2019) lalu.

Kejadian tersebut bermula saat Ati, sedang tertidur pulas bersama anaknya, M Fauzan (11) di ruang tamu yang lokasinya berdampingan dengan tebingan setinggi 20 meter.

Saat itu, waktu menunjukan pukul 01.00 WIB. Malam tanpa hujan maupun angin tersebut memberikan kisah yang tak akan pernah dilupakan bagi ibu beranak tiga itu. Lantaran, dirinya bersama anak bungsunya sempat terkubur kurang lebih selama 15 menit, saat sedang melepas lelap.

“Saya buka mata, saya sudah terkubur. Untung saya bisa angkat kepala keluar dari dalam tanah, tapi badan susah bergerak karena tertimbun,“ bebernya saat ditemui Radar Bogor, Rabu (20/2/2019).

Ketika tanah bersuhu dingin memeluk tubuhnya, Ati tersadar bahwa dirinya sedang tertidur pulas dengan anaknya pada waktu itu. Meskipun ruang gerak tubuh terbatas, dirinya mencoba mencari keberadaan anaknya, Fauzan.

“Kondisi gelap gulita, karena listrik terputus dan lampu padam. Saya cari-cari anak saya, tiba-tiba anak saya mengeluarkan suara ‘Aku Disini’,“ ucapnya.

Tak berselang lama kemudian, pertolongan pun datang kepada Ati dan Fauzan. Tidak lain, pertolongan tersebut datang dari anak-anak Ati lainnya. Yang saat itu berada dalam kamar dan tidak terkena longsor. Karena, longsoran tersebut hanya menghabisi bagian ruang tamu saja.

“Anak saya langsung tarik saya keluar dan saya tarik Fauzan keluar juga. Kami sekeluarga langsung lari keluar rumah,” jelasnya.

Kemudian, warga kampung berbondong-bondong datang membantu. Karena, longsor tersebut tidak hanya menyisakan gumpalan tanah, melainkan banjir yang disebabkan terputusnya pipa air milik warga yang tertimpa puing-puing.

“Pipa air putus karena longsor, dua rumah tetangga saya sempat kebanjiran karena kapasitas air yang banyak keluar dari pipa,” ungkapnya.

Setelah akhirnya selamat, nyatanya persoalan masih belum juga berakhir. Sudah tiga hari setelah kejadian, Ati beserta anak-anaknya maupun tetangga lainnya belum juga menerima bantuan dari Muspika, Desa maupun dinas terkait.

“Dari kejadian longsor, sampai sekarang kami belum dapat bantuan. Kami hanya dapat bantuan dua dus mie dari Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara,” pungkas Ati. (rp1/c)