25 radar bogor

Berani Klarifikasi Kesalahannya, Sikap Jokowi Dipuji

Dua kandidat capres, Jokowi dan Prabowo berjabat tangan sebelum acara debat berlangsung, Minggu (18/2) malam.

BOGOR – RADAR BOGOR, Capres nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa dirinya ‘kepeleset’ lidah soal tidak adanya lagi kebakaran
hutan dan lahan. Maksud ucapan sebenarnya adalah kasus kebakaran turun drastis sejak 2015 sampai 2018.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin, Zuhairi Misrawi mengataan capres nomor urut 01 ‎ini telah
menunjukkan karakter kepimimpinan. Pasalnya, Jokowi berani mengklarifikasi kesalahannya dalam debat kedua.

“Pemimpin itu harus berkata jujur dan benar. Dia menyatakan ada kesalahan, ya dikoreksi. Itu manusiawi saja menurut saya,” ujar
Zuhairi saat dionfirmasi, Rabu (20/2).

Meski ada kesalahan, Zuhairi menyebut data-data yang disampaikan Jokowi kala berdebat dengan capres Prabowo Subianto mendekati
kebenaran. Misalnya dalam konteks kebakaran hutan.

Lebih lanjut, Zuhairi menegaskan perubahan signifikan di berbagai sektor tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia berkata Jokowi
saat ini tengah melakukan berbagai terobosan untuk mewujudkan perubahan.

“Itu saya kira bukan hanya wacana, tapi publik betul-betul merasakan dari apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi,” ujarnya.

Lebih lanjut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga mengungkap jika Jokowi tidak pernah beretorika seperti
Prabowo. Jokowi, kata dia, sudah melakukan aksi nyata ketimbang Prabowo yang masih berkutat dalam strategi.

“Saya menyebut strategi Pak Prabowo sebagai retorika pepesan kosong yang sebenarnya tidak menggambarkan harapan bagi rakyat. Tidak ada
antitesa dari Pak Prabowo dari program-program yang sudah dikerjakan Pak Jokowi,” ungkapnya.

Terpisah, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Adi Prayitno menilai Jokowi menunjukkan sikap gentlemen karena
berani mengklarifikasi kesalahan data. Ia berkata sikap Jokowi tersebut harus diapresiasi.

“Pak Jokowi sudah menunjukkan sikap gentlemen. Dia mengklarifikasi, menyampaikan kepada publik bahwa dia salah dalam mengutip data.
Bukan tidak ada kebakaran lahan tapi rating angka kebakaran berkurang drastis. Ini layak diapresiasi,” kata Adi.‎

Selanjutnya, Adi meminta masyarakat, terutama pendukung Prabowo-Sandiaga untuk memaklumi kesalahan data yang disampaikan Jokowi dalam debat. Sebagai manusia, Jokowi wajar menyampaikan data yang sedikit keliru.

“Yang penting kan ada upaya untuk menjelaskan kepada publik bahwa data itu sudah ditampilkan, meski kemudian dikoreksi. Artinya data
itu adalah satu instrumen untuk mengukur apakah kandidat ini punya sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan atau tidak,” ujarnya.