25 radar bogor

Dua Bulan 35 Kali Bencana, BPBD Kabupaten Bogor Tetapkan Status Siaga Bencana

Longsor yang terjadi di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jumat (15/2/2019) malam lalu.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Warga Kabupaten Bogor, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya akan terjadinya bencana alam. Mengingat intensitas hujan di Bumi Tegar Beriman akhir-akhir ini sangat tinggi.

Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor telah menetapkan status siaga bencana hingga 31 Maret 2019. Status ini diprediksi meningkat seiring tingginya angka bencana pada Januari hingga Februari 2019.

BPBD mencatat, sepanjang Januari tahun ini, telah terjadi 35 bencana alam. Bencana tanah longsor 14 kali terjadi dan angin kencang sebanyak 21 kali.

Warga berusaha mengevakuasi korban longsor yang terjadi di Desa Sukamakmur, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jumat (15/2/2019) malam.

“Itu belum termasuk longsor di Ciomas, banjir di Citeureup, dan pergerakan tanah di Babakanmadang,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapkan BPBD Kabupaten Bogor, Dede Armansyah seperti dikutif dari pojokbogor, Selasa (19/2/2019).

Longsor paling anyar hingga merenggut nyawa terjadi di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Sabtu (16/2/2019) lalu. Dalam penangannya, kata Dede, menjadi kewenangan BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor.

“Untuk santunan korban meninggal dan pengobatan ada di Dinsos. Kalau perbaikan rumah ada di BPBD, nanti menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT),” katanya.

Lanjutnya, untuk rumah rusak berat biaya yang akan digelontorkan sekitar Rp15 juta. Rusak sedang Rp10 juta dan rusak ringam Rp5 juta. “Kalau di Ciomas itu hampir pasti rusak berat. Nanti yang mencairkan BTT dari BPKAD,” jelas Dede.

Sementara Bupati Bogor, Ade Yasin akan mempercepat pencairan dana tanggap bencana untuk didistribusikan kepada korban-korban terdampak.

“Kemarin Dinsos sudah bergerak. Dalam waktu dwkat mudah-mudahan bisa dicairkan segera karena Bogor memang rawan bencana. Jadi memang sudah disiapkan untuk pencegahan dan penanganannya,” kata Ade.(pin/ps)