25 radar bogor

Wakil Bupati Bogor Geram, Sejumlah Camat Mangkir Rapat Kerja Perangkat Daerah

Wakil Bupati Geram Camat Mangkir Rapat
Rapat rencana kerja (Renja) Perangkat Daerah tahun 2020 yang berlangsung di Renotel Hotel Sentul, Kamis (14/2).

BABAKANMADANG-RADAR BOGOR, Belum semua camat mengikuti instruksi pasangan Bupati dan Wakil Bogor. Buktinya, Wakil Bupati Iwan Setiawan dibuat geram, kemarin. Musababnya, sejumlah camat mangkir pada rapat rencana kerja (Renja) Perangkat Daerah tahun 2020 yang berlangsung di Renotel Hotel Sentul, Kamis (14/2).

Padahal, menurut Iwan, materi yang disampaikan dalam rapat sangat penting. Yaitu, penentuan titik-titik rawan bencana yang dibahas bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.

Camat, sambung dia, sebagai orang nomor satu di wilayah menurut Iwan perlu paham mengenai penanggulangan bencana di masing-masing wilayahnya.

Terlebih, dengan tidak hadirnya dalam Forum Perangkat Daerah ini Pemkab Bogor akan kebingungan memasukkan rencana penanganan dalam Rencana APBD 2020.

“Saya prihatin ada beberapa Camat yang tidak hadir dalam acara rapat kerja. Karena, kalau mereka tidak melaporkan ada titik rawan bencana di wilayahnya, bagaimana kita memasukkan rencana penangganannya,” kata Iwan di tengah-tengah rapat.

Ia mengatakan, Camat perlu berperan aktif dalam penanggulangan bencana. Salah satu tugasnya yaitu melaporkan titik-titik mana saja di wilayahnya yang tergolong rawan bencana. Sehingga, BPBD Kabupaten Bogor juga bisa melakukan langkah mitigasi bencana.

Selain itu, ia juga meminta BPBD Kabupaten Bogor beserta stakeholder memberikan masukan positif terkait kebencanaan. Anggaran yang relatif kecil menurutnya tidak menjadi alasan untuk BPBD terus meningkatkan kualitasnya.

Sementara itu, Iwan juga menyinggung Peraturan Pemerintah No 45 tahun 2017, terkait partisipasi masyarakat dalam kegiatan penyusunan rencana kerja perangkat daerah. Menurutnya, Pemkab Bogor juga sudah menjadwalkan pelaksanaan forum perangkat daerah, yaitu mulai 11 Februari hingga 22 Februari mendatang.

“Pada dasarnya semua kegiatan menjadi prioritas, tapi kita sekarang harus benar-benar lihat mana program yang harus menjadi prioritas,” kata Iwan.(fik/c)