25 radar bogor

Sulit Transportasi, Sekolah Minta Damri Masuk Jalur Sukamakmur

Minta Damri masuk Sukamakmur
Sejumlah pelajar di Sukamakmur yang menjadikan mobil pikap sebagai angkutan mereka.

JONGGOL-RADAR BOGOR, Kehadiran jalur perintis oleh Damri ternyata paling dinanti oleh guru dan siswa sekolah. Pasalnya, ini berkaitan dengan keselamatan siswa yang kerap membawa roda dua ke sekolah.

Hal tersebut disampaikan Ading (54), guru agama di SMPN 3 Sukamakmur. Ia menuturkan, sekolah pun tak bisa melarang lantaran ini menjadi alternatif satu-satunya agar pelajar bersekolah dengan tepat waktu.

“Karena terpaksa. Padahal seusia mereka belum punya SIM. Bahkan, tidak hanya SMP, SD di sini sudah mengunakan motor,” ujar Ading kepada Radar Bogor, kemarin. Kata dia, sekolah sampai saat ini hanya bisa menyarankan mereka untuk berhati-hati saja.

Ading melanjutkan, tidak hanya siswa, guru-guru atau pengajar disana pun harus menggunakan transportasi roda dua itu setiap harinya.

Tak jarang, beberapa guru perempuan pun sering terjatuh dari motor saat perjalanan ke sekolah. Mereka harus menempuh perjalanan hingga 2 jam lamanya. Atas kondisi ini, pihak sekolah ikut mengantungkan harapan adannya jalur Damri.

Sementara itu, Manager Damri Cabang Bogor, Herman Supryadi mengabarkan, bawa kajian masih berlangsung. Ia berjanji akan mengusulkan hasil kajian ke Kementerian Perhubungan agar segera mendapatkan jatah bus.

“Karena bus bukan dari kami, kami hanya pelaksana pengadaannya di Kemenhub. Jadi segera mungkin kami selesaikan bersama Dishub,” jelasnya.

Menambahkan, Kepala Bidang Angkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dudi Rukmayadi menjelaskan, untuk trayek sendiri saat ini baru dibahas dari Jonggol, Cariu Tanjungsari. Namun, jika ada pengusulan penambahan jalur, maka pihaknya akan menambah.

“Temasuk nanti Sukamakmur, ya. Dulu itu Jonggol. Nanti kami juga bahas dengan Cianjur (Dishub, red) apakah muter melalui Cianjur,” pukasnya. (don/c)