25 radar bogor

Ribuan Seniman Siap Meriahkan BSF 2019

Kegiatan Cap Go Meh 2018

BOGOR-RADAR BOGOR, Ribuan seniman lokal, nasional hingga mancanegara telah disiapkan untuk memeriahkan Gelaran Bogor Street Festival (BSF) 2019, Selasa (19/02/2019) mendatang.

Sebagai agenda rutin tahunan Kota Bogor, BSF 2019 dipastikan akan sangat berbeda dari BSF tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, BSF 2019 akan dilaksanakan setelah matahari tenggelam atau tepatnya pukul 18.30 WIB. Tak ayal, tema BSF tahun ini mengusung tema Katumbiri Lighting Festival 2019.

“Katumbiri itu bahasa Sunda. Kalau dalam bahasa Indonesia artinya pelangi,” ujar Sutradara Opening Bogor Street Festival, Ade Suarsa, saat ditemui di SMA Budi Mulia, jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Jumat (15/02/2019).

Meski digelar malam hari, Ade memastikan gelaran BSF akan meriah sebab akan dipasang lampu warna-warni sebagai pencahayaannya. Lampu warna-warni inilah yang menurutnya, menjadi inspirasi dari tema Katumbiri Lighting Festival. Yang mana pelangi juga merupakan perpaduan dari berbagai warna-warna indah yang kemudian membentuk menjadi hiasan alam.

“Warna-warni pelangi ini juga bisa diibaratkan sebagai keberagaman suku, agama, status sosial yang semuanya berbaur menjadi indah di acara BSF,” jelasnya.

Guru Seni Budaya di SMA Budi Mulia ini juga menuturkan, di pertunjukan pembukaan BSF pertama-tama akan ditampilkan sebuah kemasan pertunjukan pesona katumbiri. Dimulai dari sebuah ritual budaya Sunda, yakni “Rajah” yang kemudian disambung dengan permainan tradisional anak-anak sebagai bentuk keceriaan.

Tak hanya sampai disitu, akan ditampilkan penari-penari dengan kostum berwarna-warni sebagai visualisasi dari cerita dongeng bidadari turun dari langit dengan pelangi sebagai jembatannya. Semua ini nantinya akan diiringi dengan berbagai atraksi lainnya. Mulai dari Marching Band, Liong, Barongsai, Marawis dan banyak lagi.

“Setelah opening seremoni, karnaval atau parade seni budaya dimulai. Di karnaval seluruh kesenian lokal, Nusantara dan mancanegara ditampilkan dengan melibatkan kurang lebih 1.000 seniman,” imbuhnya.

Ade menambahkan, sebagai agenda rutin tahunan BSF ini selalu dinanti-nanti para seniman. Sebab, melalui ajang ini para seniman dapat saling bersilaturahmi dengan seniman lainnya dan bisa mempublikasikan hasil karyanya ke masyarakat luas yang hadir menonton BSF.

“Banyak seniman yang ingin terlibat di BSF cuma panitia membatasi karena menyangkut waktu dan lainnya, jadi tidak semua bisa diakomodir,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi mengatakan, setidaknya ada tujuh sanggar dari Kota Bogor yang akan ikut berpartisipasi dalam memeriahkan Bogor Street Festival 2019. Selain sanggar-sanggar Kota Bogor, juga ada sedikitnya lima lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat.

“Kalau Disparbud sendiri Insya Allah siap, ada tujuh sanggar. Yaitu Sanggar Andika, Sanggar Bagaskara, Sanggar Edas, Dipokersen, Laras Pakuan, Teater Prabu dan dari FKIP Unpak. Sementara dari luar daerah pesertanya ada dari Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung dan dari Kabupaten Indramayu,” jelas Shahlan.

Dari seluruh penampil yang terlibat dari Kota Bogor dan berbagai daerah itu, ia menyebutkan, totalnya sebanyak 300 orang baik penari maupun pemain musiknya.

“Dari Kabupaten Ciamis nantinya akan menampilkan Wayang Landung, Kabupaten Sumedang Seni Kuda Renggong, Bandung Seni Badawang, kalau dari Kabupaten Indramayu Gadis Ngarot. Kota Bogor sendiri akan menampilkan Jaipong dan bermacam seni sunda lainnya,” katanya. (fla-SZ)