25 radar bogor

Bela Mbah Moen, Ratusan Santri Berunjuk Rasa di Depan Komplek Pemkab Bogor

Ratusan santri mengadakan aksi unjuk rasa Bela Mbah Moen di depan Komplek Pemkab Bogor, Jumat (15/2/2019).

CIBINONG-RADAR BOGOR, Usai pelaksanaan salat Jumat (15/2), ratusan santri nampak memasuki komplek Pemda Kabupaten Bogor. Mereka melaksanakan aksi damai bertajuk ‘Aksi Bela Mbah Moen’.

Aksi ini merupakan reaksi atas puisi ‘doa yang tertukar’ yang ditulis satu tim sukses Prabowo-Sandiaga Uno, Fadli Zon. Puisi yang diduga menyudutkan ulama sepuh KH Maimoen Zubair atau Mba Moen itu dianggap menistakan kiyai. Dalam aksi tersebut para santri menumpahkan kekecewaannya kepada Fadli Zon yang telah menistakan Mbah Moen.

“Kami sebagai santri dan muhibbin Kiai merasa kecewa dan sakit hati ketika Mbah Moen disudutkan. Padahal para santri banyak pendukung pak Prabowo. Tapi karena puisi penghinaan itu kami pindah haluan,” ujar Reza Koordinator Aliansi Santri Bela Kiai (ASBAK).

Ia menilai apa yang telah dilakukan Fadli Zon telah keluar dari visi-misi Pemkab Bogor yang tertuang dalam Pancakarsa yakni Bogor Berkeadaban.

Ia mengaku akan terus melakukan aksi serupa jika Fadli Zon tak ada itikad baik untuk meminta maaf. “Kita minta dewan kehormatan untuk memproses cuitan Fadli Zon karena bisa memecah bangsa,” cetusnya.

Nampak hadir dalam aksi tersebut Ketua PCNU Kabupaten Bogor, Romdoni. Usai aksi, dia mengatakan, seharusnya selaku wakil rakyat, Fadli Zon bisa mencontohkan yang baik kepada masyarakat.

“Kyai Maimoen Zubair adalah orang yang kami muliakan. Kami harap Fadli Zon tak menimbulkan konflik horizontal,” kata dia.

Namun dia meminta semua santri untuk tetap menjaga ketertiban. Terlebih ini mendekati Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

Dari berbagai santri yang dipastikan akan hadir adalah ratusan perwakilan santri dari Cisarua. Santri dari daerah yang merupakan tempat kediaman Fadli Zon itu merasa malu dan kecewa berat.

“Sebagai warga yang bertetangaan dengan dia, kami sangat malu. Kami sudah tidak simpati lagi kepada penista kiai!” tegas Cecep Sholeh salah satu santri dari Cisarua.

Cecep Sholeh menambahkan, menistakan kiai sama dengan menghina para santri. Padahal imbuhnya masyarakat Bogor mayoritas berlatarbelakang pesantren.(fik/RBID)