25 radar bogor

Pengeboran Air Bawah Tanah Aqua Diprotes Warga Caringin, Ini Tuntutannya

Pengeboran Airt Bawah Tanah Aqua Diprotes Warga
Sejumlah truk pengangkut Aqua saat parkir di pinggir jalan jalur Ciawi-Sukabumi.

CARINGIN-RADAR BOGOR, Warga Kampung Batukembar RT 07 Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, protes terhadap aktivitas pengeboran air bawah tanah milik PT Tirta Investama Aqua Ciherang Pondok. Bahkan, warga juga berencana untuk melakukan aksi unjuk rasa kepada perusahaan.

Namun, sebelum pengeboran air bawah tanahnya menuai masalah, jajaran direksi perusahaan air terbesar di Indonesia itu akhirnya mengumpulkan warga dan tokoh masyarakat Kampung Batukembar untuk diajak musyawarah.

Berdasarkan pantauan Radar Bogor, puluhan warga Kampung Batukembar yang di fasilitasi Muspika Caringin, Kepala Desa Ciderum maupun Ciherang Pondok, dikumpulkan dan diajak musyawarah oleh pihak Aqua di Rumah Makan Mojang Pasundan, Rabu (13/1) kemarin.

Dalam pelaksanaan musyawarah, agar rencana unjuk rasa warga terhadap perusahaan berkaitan dengan pengeboran tanah tersebut dibatalkan, ada beberapa point yang menjadi tututan warga yang berasal dari lima Rt di Rw 07, Desa Ciderum.

Diantaranya pihak perusahaan diminta untuk mempekerjakan warga yang terkenda dampak dari pengeboran air bawah tanah tersebut.

Selain itu, pihak perusahaan diminta mengalokasikan anggaran Corporate Sosial Responsibilty (CSR) untuk pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu). “Kami juga minta ada tunjangan hari raya, pembangunan jalan kampung dengan cara betonisasi dan lainnya,” ujar salah seorang warga Kampung Batukembar yang saat itu ikut musyawarah.

Diketahui, pengeboran air bawah tanah yang dilakukan pihak perusahaan Aqua, tersebut merupakan titik ke empat sumber air. Sebab, sebelumnya atau di lokasi PT Tirta Investama Ciherang Pondok, sudah terdapat tiga titik sumur bor artesis atau air bawah tanah.

Terpisah, Perwakilan PT Tirta Investama Aqua, H. Heri mengakui jika saat ini perusahaannya sedang melakukan pengeboran. Bahkan, izin untuk pengambilan sumur bor artesis tersebut sudah dikantongi pihak perusahaan. “Izinnya sudah ada,” pungkasnya. (rp1/c)