25 radar bogor

Turunkan Harga Avtur atau Kompetitor Masuk

BOGOR – RADAR BOGOR, Presiden Joko Widodo merespons keluhan pelaku usaha terkait dengan tingginya harga tiket pesawat. Akibat mahalnya tiket pesawat tersebut, minat wisatawan menurun sehingga berujung pada rendahnya tingkat okupansi hotel.

Keluhan itu disampaikan para pengusaha saat bertemu dengan Jokowi dalam Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tadi malam.

Jokowi menyatakan, dirinya sudah mendapat laporan persoalan harga tiket tersebut. Salah satu pemicunya adalah tingginya harga avtur. Bahkan, dia mendapat informasi adanya monopoli avtur di pasar domestik.

“Dimonopoli Pertamina sendiri,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan di Grand Sahid Hotel, Jakarta, tadi malam.

Untuk mencari solusi permasalahan tersebut, dia akan mengundang direktur utama Pertamina siang ini. Hanya ada dua pilihan yang akan diberikan kepada perusahaan minyak pelat merah tersebut.

Yakni, Pertamina harus mau menyamakan harga avtur dengan harga internasional yang lebih murah. Jika mereka tidak mau, Jokowi akan memasukkan perusahaan internasional untuk menjadi pesaing Pertamina.

Dia menegaskan, upaya itu tidak akan membuat laporan keuangan Pertamina bermasalah. Berdasar laporan sementara yang disampaikan kepadanya, Pertamina sudah mendapat laba signifikan.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani dalam sambutannya mengungkapkan, melambungnya harga tiket pesawat belakangan ini berdampak pada penurunan okupansi hotel hingga 20 persen.

Penurunan tersebut tidak hanya merugikan bisnis perhotelan. Rantai ekonomi lain seperti omzet UMKM yang menjadi mitra hotel juga menurun.

Selain persoalan avtur, Hariyadi menduga adanya permainan kartel pada industri penerbangan. Sebab, saat ini pasar penerbangan domestik hanya dikuasai dua pemain besar. Yakni, Lion Group dan Garuda Group.

Karena itu, dia mengusulkan agar pemerintah memberikan kemudahan masuknya maskapai penerbangan baru. “Sehingga menghasilkan persaingan kompetitif,” tuturnya.

Di tempat terpisah, PT Pertamina (Persero) mengklaim bahwa harga avtur yang berlaku saat ini sudah sesuai dengan formula yang ditetapkan Kementerian ESDM. Awal Februari lalu, Kementerian ESDM mengeluarkan formula baru khusus untuk avtur.

“Sudah kami hitung, nggak ada masalah. Selama ini harga avturnya masih di bawah (formula),” jelas Direktur Pemasaran Korporat Pertamina Basuki Trikora. Dia menyatakan, Pertamina akan menaati formula harga avtur yang ditetapkan pemerintah. “Pertamina tinggal ikut saja,