BOGOR – RADAR BOGOR, Dunia penerbangan komersial masih dihadapi dengan masalah harga tiket domestik yang mahal. Meski masih dalam koridor batas atas yang ditentukan, namun harganya tetap jauh lebih mahal dibanding beberapa bulan lalu.
Presiden Jokowi buka suara terkait mahalnya harga tiket pesawat. Menurut dia, salah satu pemicunya harga avtur. Harga avtur di dalam negeri terpaut 30 persen dibanding negara lain. Selama ini harga avtur dimonopoli oleh BUMN, yakni PT Pertamina (persero).
“Karena monopoli, harganya jadi tidak kompetitif. Bandingkan harga avtur di situ dengan (negara) yang di dekat-dekat kita,” kata Jokowi usai menghadiri acara Gala Dinner dengan Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (11/2).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyadari bahwa kontribusi avtur dalam operasional penerbangan komersial mencapai 40 persen. Jika harga avtur tidak bisa dikenalikan, maka maskapai dalam negeri kehilangan daya saing.
Agar harga tiket pesawat melambung tinggi, mantan wali Kota Solo itu minta harga avtur jangan sampai dimonopoli. Kalau ada perusahaan selain Pertamina ikut menyediakan avtur, maka harga bahan bakar itu akan kompetitif. Tentunya bisa berdampak pada harga tiket. Masyarakat pun bisa melakukan perjalanan dengan menggunakan moda pesawat.
Untuk itu, dalam waktu dekat Presiden akan memanggil pihak Pertamina untuk membahas harga avtur. “Besok saya panggil saja (Pertamina),” tandasnya.