25 radar bogor

Hasil Simulasi Pileg 2019, Inilah Caleg Pilihan Warga Kota dan Kabupaten Bogor

Caleg Pilihan Warga Bogor
Hasil Simulasi Pileg 2019 yang digelar Radar Bogor

BOGOR – RADAR BOGOR, Perebutan ‘kursi senayan’ jelang Pileg 2019 semakin memanas. Kota dan Kabupaten Bogor merupakan salah satu arena panas dalam perebutan tersebut.

Simulasi Pileg 2019, PDIP Pilihan Warga Kota Bogor, Gerindra Favorit di Kabupaten

Sejumlah elite partai hingga artis ibukota turun gunung untuk bertarung. Jelang hari pemilihan, kerja politik mereka perlahan mulai terlihat. Meski tak sedikit pula yang hanya numpang lewat.

Dari hasil simulasi pencoblosan surat suara Pileg 2019 DPR RI yang dilaksanakan Radar Bogor pada Kamis (31/1/2019) hingga Senin (4/2/2019), masyarakat masih kepincut dengan calon legislatif (caleg) kenamaan. Sebut saja Fadli Zon, Adian Napitupulu, Tommy Kurniawan dan Primus Yustisio.

PDIP dan Gerindra Berkuasa di Bogor, Begini Komentar Para Petinggi Partai

Bertarung di daerah pemilihan (dapil) yang sama, yakni Dapil Jabar V (Kabupaten Bogor), Fadli Zon menjadi caleg yang paling banyak dipilih dalam simulasi surat suara Pileg 2019. Tak kurang 21,81 persen warga Bumi Tegar Beriman mencoblos pentolan partai Gerindra itu.

Di urutan kedua, nama baru Elly Rahmat Yasin dari PPP mampu mencuri hati konstituen dengan perolehan suara 10,61 persen. Disusul caleg PDI-P, Adian Napitupulu yang memperoleh suara 10,41 persen dan Fahmy Alaydores caleg asal PKS dengan 9,11 persen suara.

Sementara, Anton Sukartono Suratto dari Demokrat menempel dengan torehan 8,54 persen. Di sisi lain, nama beken seperti Primus Yustisio dari PAN dan Tommy Kurniawan dari PKB harus puas di peringkat 7 dan 13. Mereka bersaing dengan caleg wajah baru dari Golkar, Ravindra Airlangga yang berada di urutan 15 dengan perolehan suara 2,28 persen.

Beranjak ke Dapil III Jabar (Kota Bogor dan Cianjur). Diah Pitaloka dari PDI Perjuangan memperoleh suara terbanyak dengan torehan14,71 persen. Disusul caleg Golkar Eka Sastra 13,15 persen, dan Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra 10,38 persen suara. Di dapil ini juga terdapat nama politisi beken lainnya. Seperti Maruarar Sirait dari PDI-P dan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno. Perolehan suara keduanya cukup signifikan. (selengkapnya lihat grafis)

Divisi Riset dan Anggaran Komisi Pemantau Legislatif (Kopel), Anwar Razak mengatakan, simulasi pencoblosan surat suara yang dilakukan Radar Bogor bisa dianalogikan sebagai suatu gambaran atau kemungkinan bahwa inilah caleg pilihan masyarakat Bogor. Meskipun menurut dia, proses menuju pencoblosan 17 April masih panjang. “Hasil simulasi ini juga menandakan, sebagian masyarakat Bogor sudah mempunyai pilihan,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Hanya, kata Anwar, hal yang menjadi catatan adalah, bagi kandidat caleg yang mendapat suara terbanyak agar tidak berpuas diri. Karena masih ada kemungkinan masyarakat asal memilih dan tidak mengenal calon. “Jadi calon yang dipilih harus bisa memenuhi ekspetasi publik terhadapnya. Terutama kondisi yang dihadapi oleh masyarakat saat ini,” ucap Anwar.

Dia menilai, sudah sedari dini seharusnya para caleg memetakan masalah yang ada di Kota dan Kabupaten Bogor yang bisa dibawa ke parlemen. Cara ini dinilainya lebih ‘menjual’ dan bisa menarik simpati publik. “Misalnya di Kabupaten Bogor soal pelayanan publik, pendidikan, atau kesehatan. Masalah ini bisa dibawa ke parlemen,” ucapnya.

Dia juga mendapai suatu fenomena menarik proses pileg. Sebab kebanyakan calon wakil rakyat melakukan kampanyenya dengan cara menjual tampang. Maksudnya: dengan Alat Peraga Kampanye (APK) seperti baliho atau spanduk. Memang, untuk konteks moderen saat ini, itu diperlukan. Namun jangan lupa, niat untuk bekerja pada isu yang ada di Bogor juga harus menjadi salah satu strategi yang diterapkan. “Para calon harus perkuat lagi isu apa yang akan dikontrak dengan publik, bukan transaksi uang.,” tegasnya. (dka/d)