25 radar bogor

Hasil Simulasi Kalah, Blusukan Jokowi di Jabar Tidak Berpengaruh Terhadap Dukungan

Jokowi menggendong anak berkebutuhan khusus asal Cianjur yang sangat mengidolakannya, Jumat (8/2/2019).

JAKARTA-RADAR BOGOR, Analis politik Pangi Syarwi Chaniago berpendapat, kekalahan calon Presiden Joko Widodo alias Jokowi di 12 kabupaten dan kota di Jawa Barat berdasarkan simulasi Pilpres 2019 yang digelar Radar Bogor, membuat blusukan yang dilakukan petahana di wilayah itu terkesan sia-sia.

Hal ini disampaikan Pangi merespons hasil simulasi Radar Bogor, dimana pasngan Prabowo-Sandi meraup suara sebanyak 61,64 persen. Sedangkan 38,36 persennya mencoblos Joko Widodo–Ma’ruf Amin.

Dia mengakui, simulasi tersebut masih perlu diverifikasi metodologinya. Apakah ada yang ganjil atau sesuai dengan metodologi yang benar.

Namun demikian, bila pengambilan datanya benar, berarti bisa saja upaya Jokowi mondar-mandir di Jabar untuk membagikan sertifikat, tidak berpengaruh banyak terhadap elektabilitasnya.

“Itu artinya pemilih Jawa Barat pemilih yang mantap (strong voter), tidak mudah bergeser dan beralih dukungan. Sehingga, sering mondar-mandirnya Jokowi ke Jabar belum terlalu punya korelasi pada peningkatan elektabilitas beliau,” ucap Pangi saat berbincang dengan JPNN, Selasa (12/2).

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini juga menyebutkan, publik paham bahwa Jabar adalah basis grasroot Prabowo sejak 2014, sekaligus wilayah dengan jumlah populasi terpadat dari seluruh provinsi di tanah air.

Dengan demikian, tidak heran bila Jokowi yang berdampingan dengan Ma’ruf Amin mencoba melakukan penetrasi dan menjadi Jabar sebagai zonasi pertempuran primer. Sama halnya dengan Jawa Timur, Banten, DKI, dan Yogyakarta.

“Ya karena provinsi itu termasuk dewa elektoral atau penentu kemenangan dalam Pilpres, sehingga Jokowi melakukan penetrasi dan maintenance langsung suara di Jawa Barat,” tandasnya.(fat/jpnn)