25 radar bogor

Digelar 19 Februari, Bogor Street Festival CGM 2019 Pasang 700 Lampion di Surken

Proyek Surken Terancam Molor, DPRD: Sudah Pinjam, Kerja Enggak Profesional!
Proyek Surken Terancam Molor, DPRD: Sudah Pinjam, Kerja Enggak Profesional!

BOGOR-RADAR BOGOR,Sebanyak 700 lampion terpasang di kawasan Jalan Surya Kencana, yang menjadi area Bogor Street Festival atau Cap Go Meh (CGM) pada 19 Februari mendatang.

“Acara akan diisi dari berbagai macam budaya di Jawa Barat. Dan untuk tema tahun ini adalah katumbiri atau pelangi yang diambil dari bahasa Sunda, filosofinya seperti pelangi yang bersatu terangkai menjadi sesuatu yang indah,” ucap Ketua Panitia Arifin Himawan kepada Radar Bogor.

Bogor Street Festival CGM 2019, Jalur Suryakencana Bakal Ditutup

Di samping mengenai festival budaya, kata Arifin, juga untuk membangun persatuan dan kesatuan.

“Semoga event ini bisa menjadi wujud nyata masyarakat Bogor, yang selalu bersatu dan menjadi ajang pemersatu bangsa,” terangnya.

Untuk target 1000 lampion, lanjut dia, saat ini pemasangan lampion pun sudah dilakukan. Dari target 1000 lampion yang terpasang, sudah sekitar 700 lampion yang sudah terpasang.

“Ditargetkan 1000 lampion akan terpasang dan masih terus dilakukan pengerjaannya,” katanya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan rampungnya renovasi pedestrian di Jalan Suryakencana, mempermudah pihak pelaksana untuk mengadakan acara, karena nantinya pedestrian akan digunakan masyarakat yang ingin menonton agar tidak turun ke jalan.

“Harapan kami nantinya penonton atau masyarakat bisa menyaksikan melalui pedestrian, sehingga para pengisi acara dapat melakukan aksinya dengan nyaman dan lancar,” tuturnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudyaan (Disparbud) Kota Bogor, Shahlan Rasyidi mengatakan, untuk data kunjungan wisatawan Cap Go Meh (CGM) 2018 jika dihitung secara kasar sekitar 100 ribu orang. Mengenai target, terkadang orang datang bukan hanya ingin melihat pertunjukan CGM, tetapi banyak hal lain seperti berwisata kuliner dan berbelanja.
“Untuk tahun kemarin diakui memang cukup gencar melakukan promosi. Tetapi untuk tahun ini terjadi pro dan kontra mengenai CGM, kami tetap optimis walaupun mungkin tidak seperti tahun kemarin,” katanya.

Ia menambahkan, yang dilihat adalah sisi budaya, bukan ritual. Karena ritualnya sudah dilakukan pada 5 Februari. Maka kali ini tinggal Bogor Street Festivalnya, atau festival budayanya yang ditonjolkan.

“Semoga masyarakat tetap antusias dan tambah banyak yang berkunjung ke Bogor. Jika tahun kemarin ada 100 ribu orang, tahun ini diharapkan ada kenaikan pengunjung 10 persen,” jelasnya.

Surken Ditutup Selama Bogor Street Festival CGM 2019, Ini Jalur Alternatifnya

Disparbud berharap ada peningkatan pengunjung pada kegiatan CGM nanti, terlepas adanya pro dan kontra.

“Apalagi kegiatan ini tidak murni menampilkan budaya Tionghoa, malah lebih kental pada budaya Sunda (Jawa Barat) karena acara ini turut diisi masyarakat berbagai daerah di Jawa Barat seperti Indramayu, Ciamis, Sumedang dan Bandung dengan menampilkan budaya khas mereka,” tukasnya.(rp3/c)