25 radar bogor

Dapat Rp114 Juta Sebulan, Dishub Kota Bogor Klaim TPE Lampaui Target

Parkir Elektronik di Suryakencana.

BOGOR –RADAR BOGOR, Terminal Parkir Elektronik (TPE) yang diterapkan Dinas Perhubungan Kota Bogor untuk membenahi sistem perparkiran di sekitar Jalan Surya Kencana (Surken) dan Otista membuahkan hasil.

Terbukti, kata Kabid Sarana dan Prasarana Dishub Kota Bogor Dody Wahyudin, tujuan yang diharapkan dari sistem parkir sesuai harapan. Mulai dari pendapatan hingga berkurangnya kepadatan kendaraan di wilayah tersebut.

Proses Bank Rampung, Parkir Elektronik di Otista dan Surken Mulai Beroperasi

“TPE merupakan salah satu tata cara untuk lebih melek teknologi, juga sebenarnya mempermudah pengguna parkir atau konsumen. Karena TPE ini sudah sinkron dengan kartu e-toll dari Bank Mandiri dan Bank Jabar Banten (BJB), yang sudah bekerjasama dengan kami,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Ia menambahkan, jika dikatakan masyarakat menghindari atau sepi, itu tentu saja ada dampak positif dan negatif.

“TPE ditempatkan di Jalan Otista dan Surken, karena ingin meningkatkan volume per kapasitas atau kapasitas jalan,” ujarnya. Menurutnya, semakin sedikit orang yang parkir di kawasan tersebut, secara otomatis kapasitas jalan akan semakin lebar dan kemacetan semakin berkurang.

Kawasan Surken, sambung dia, menjadi satu titik parkir progresif, di mana parkirnya setiap jam mahal. Itu sebagai langkah Dishub, agar masyarakat tidak menggunakan badan jalan untuk parkir di Surken, maka diterapkan parkir progresif dengan perbedaan lumayan jauh signifikan dari ruas-ruas jalan yang lain.

“Jika dibilang TPE cenderung sepi, itu tidak. Karena ada data dan bukti untuk Januari ini, di TPE sendiri sudah masuk sebesar Rp114 juta, itu hanya satu bulan pada bulan pertama, dan masih merupakan uji coba. Jika dirata-rata dan dikalikan 10 bulan, berarti ada Rp1,14 miliar dari TPE yang hanya 18 titik. Tentu saja, ini merupakan sinyal positif sekali,” bebernya.

Dishub berharap, kata dia, masyarakat menghindari ruas-ruas jalan Otista dan Surken. Karena, lanjutnya, itu salah satu cara Pemkot Bogor melalui Dishub untuk mengurai hambatan lalu lintas. Apalagi, Karena menurutnyaselama ini yang menjadi hambatan pada ruas jalan tersebut ada tiga.

“Parkir, pedagang kaki lima, dan pejalan kaki di luar dari hambatan turun naik penumpang angkutan kota dan lainnya. Ditambah Surken adalah kawasan yang menimbulkan atau menjadi bangkitan dan tarikan perjalanan. Karena memang ruas jalan tersebut banyak menyuguhkan wisata kuliner dan belanja yang merupakan Central Bisnis District (CBD),” bebernya.

TPE memang sangat positif, apalagi kata Dody, uang yang dihasilkan dari tiap kartu langsung masuk ke Kasda.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat ini belum ditarget karena masih global untuk semua titik di TPE. Uji coba satu tahun ini, kata dia, jika sinyalemen positif tidak menutup kemungkinan diajukan lagi di 2021 untuk pengadaan mesin.

Karena menurutnya, perbandingan manual dengan TPE sudah terlihat perbedaannya dalam satu bulan. Karena di jalan Surken itu bukan hanya semua TPE, memang masih ada titik-titik yang manual.

Saat ini, kata dia, sudah ada 18 mesin di mana satu mesin harganya sekitar Rp120 juta. Lalu ada 18 titik, jika harga perjam sesuai perda Rp4 ribu. Maka, rata-rata yang parkir di Surken itu tidak lebih dari dua jam.

“18 titik di Jalan Otista dan Surken, titiknya di Surken mulai dari Toko Bata sampai Bank Jabar. Lalu untuk di Otista dari sebelah Apotik Berbakti sampai ke arah Jalan Roda,” ucapnya.

Parkir Elektronik Segera Beroperasi di Surken dan Otista, Dishub Sosialiasi ke Pegawai Pemko

Dengan adanya TPE ini, lanjut dia, dapat meningkatkan kesejahteraan para juru parkir yang saat ini statusnya sudah naik menjadi tenaga kerja kontrak, yang digaji langsung Dishub

“Karena sebenarnya tujuan utama TPE ditempatkan di Surken dan Otista, agar masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan umum. Itu salah satu upaya langsung agar beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum,” pungkasnya.(rp3/pkl1/c)