25 radar bogor

Bupati Luncurkan Carita Makmur, PNS di Kabupaten Bogor Wajib Beli Beras Lokal

Bupati Bogor Ade Yasin
Bupati Bogor, Ade Yasin saat diwawancari awak media.

TANJUNGSARI-RADAR BOGOR, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berinovasi mengembangkan potensi pertanian di Bumi Tegar Beriman, khususnya di Kecamatan Tanjungsari dan Cariu.

Dalam program pengembangan ini, Pemkab Bogor menggandeng IPB University atau Institut Pertanian Bogor (IPB). Nantinya hasil pertaniannya akan didistribusikan ke 16.791 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemkab Bogor.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor, Siti Nuryanti menjelaskan, kebijakan Bupati Bogor ini mencanangkan agar petani tak perlu menjual lagi produksinya kepada tengkulak dengan mengakomodir gabah-gabah kering petani dan dijual dengan merek beras Carita Makmur.

Siti mengatakan, penjualan hasil pertaninannya langsung didistribusikan ke ASN yang ada di Kabupaten Bogor. Sedangkan teknisnya Pemkab Bogor melibatkan PD Pasar Tohaga untuk pemasaranya.

“Kebutuhanya 86 ton beras per bulan jika asumsi satu ASN menerima lima kilogram beras,” katanya. Nantinya, para petani diberikan uang muka dipertengahan bulan dengan masa penanaman 50 persen. Sisannya akan disetorkan 100 persen setelah beras benar-benar diterima pemerintah.

“Harganya harga panen, bukan harga ijon. Ini untuk mengatasi mereka perlu uang dan menghindari ijon. Harus ada yang seperti ini,” jelasnya kepada Radar Bogor. Sedangkan Distanhorbun, kata Nuryanti, bertanggung jawab mengawal produksi. Disisi lain, IPB University mendukung padi unggul bersetifikat.

Memorandum of Understanding (MoU) antara petani dan tohaga akan dilaksanakan hari ini. Sementara, peluncuran beras ASN bersamaan dengan panen di Cariu yang rencana dijawalkan 13 maret mendatang. “Ditandatangani besok (hari ini, red),” terangnya.

Sementara itu, Kepala UPT Distanhorbun Cariu Tatang Mulyadi mengatakan, sejumlah petani padi di dua kecamatan Cariu dan Tanjungsari menyambut baik program Beras Carita Makmur. Jika dirincikan, kata dia, para petani sudah menanam padi di lahan seluas 5.176 hektar secara serentak.

“Satu bulan bisa lebih dari 50 ton, dengan rata-rata petani menghasilkan 6,4 ton gabah kering giling (GKG),” terangnya.

Data yang diolah Radar Bogor, dari total 5.176 ha menghasilkan 33.126,4 ton GKG. Lanjut Tatang, nilai konversi GKG akan menyusut sekitar 65 persen ketika menjadi beras dengan asumsi perhitungan 21.532,16 ton.

“Ini skala perkiraan satu musim panen. Jika dua kali tingggal dikalikan saja menjadi 43.064,32 ton beras,” ujarnya.

Saat ini kualitas tanam di Kabupaten Bogor terus dilakukan. Temasuk menanam jenis beras lain, seperti asal Jepang dan India. Ditempat terpisah, Bupati Bogor, Ade Yasin bakal meluncurkan Beras Carita Makmur bulan depan.

Salah satu kebijakanya tersebut merupakan program gerakan beli produk lokal. “ASN nanti wajib membeli berkas setiap bulanya. Saat ini, total ASN di Pemkab Bogor sebanyak 16.791 orang,” tukasnya.(don/c)