25 radar bogor

Pertamina Turunkan Harga Premium Rp 100

Pertamina Turunkan Harga Premium Rp 100

BOGOR – RADAR BOGOR, Penurunan harga minyak mentah dunia dan menguatnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat pemerintah mengoreksi harga bahan bakar minyak (BBM). Penurunan harga tersebut berkisar Rp 100 hingga Rp 800.

Hampir semua jenis BBM mengalami koreksi harga. Bila di pasaran (Jawa, Madura, dan Bali) BBM bersubsidi jenis premium dijual Rp 6.550 per liter, mulai tepat tengah malam tadi harga tersebut turun Rp 100. Dengan begitu, harga premium di Jawa akan sama dengan yang berlaku di luar Jawa.

Penurunan juga berlaku untuk pertamax. Semula harganya Rp 10.200 per liter, kini menjadi Rp 9.850. Pertamax turbo dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.200 per liter. Sedangkan harga dexlite turun dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter. Pertamina dex dari Rp 11.750 per liter menjadi Rp 11.700 per liter. Solar nonsubsidi tetap Rp 9.600 per liter dan minyak tanah nonsubsidi turun dari Rp 10.670 menjadi Rp 10.560 per liter. Yang masih tidak berubah adalah pertalite. Jenis itu dijual Rp 7.650 per liter.

Pertamina Turunkan Harga Premium Rp 100

Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid menyatakan, ada alasan menurunkan harga tersebut. “Pertamina juga senantiasa memperhatikan daya beli,” ujarnya melalui keterangan resmi tadi malam (9/2). Setelah diturunkan, harga premium di Jawa akan sama dengan harga yang berlaku di luar Jawa.

Media Communication Manager PT Pertamina (Persero) Arya Dwi Paramita memberikan penjelasan atas penurunan harga pertamax, pertamax turbo, dexlite, Pertamina dex, solar nonsubsidi, dan minyak tanah nonsubsidi. “Harga BBK ini bisa berbeda-beda di tiap wilayah. Bergantung besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) yang diberlakukan di wilayah tersebut,” ucapnya.

Awal tahun ini tren harga minyak dunia memang cenderung turun dibanding 2018. Data Bloomberg menunjukkan bahwa harga minyak jenis WTI di pasar New York Mercantile Exchange (Nymex) yang menjadi acuan global sepanjang Februari ini bergerak di kisaran USD 52-55 per barel. Harga itu sebenarnya sedikit naik dibanding harga periode Januari 2019 yang berada pada rentang USD 46-54 per barel.