BOGOR-RADAR BOGOR, Perolehan suara hasil Simulasi Pilpres 2019 yang digelar Radar Bogor di Kota dan Kabupaten Bogor, masing-masing pasangan calon (paslon) punya basis suara tersendiri. Semisal untuk pasar tradisional di Kota Bogor, masyarakat yang mencoblos foto Jokowi-Ma’ruf di Pasar Bogor, Pasar Kebon Kembang, Gunung Batu, Jambu Dua, Balai Kambang dan Pasar TU sebanyak 387 suara. Sedangkan coblosan untuk Prabowo-Sandiaga sebanyak 601 suara.
Meski begitu, paslon Jokowi-Ma’ruf mendapat suara cukup signifikan di kompleks perumahan Sentul City dan Pasar Sukaraja. Mereka mendapat 119 coblosan. Sementara Prabowo-Sandiaga mendapatkan coblosan 81 suara dari total suara.
Perolehan suara yang beda tipis juga terjadi di sejumlah titik keramaian di kota dan kabupaten Bogor. Dalam hasil simulasi, pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat coblosan sebanyak 104 di Botani Square dan Mal BTM. Sementara, pasangan Prabowo-Sandiaga dicoblos 96 warga.
Tapi ketika beralih ke kawasan Terminal Baranangsiang dan Lippo Sukasari, pasangan Prabowo-Sandiaga mendapatkan coblosan sebanyak 165. Sementara, pasangan Jokowi-Ma’ruf dicoblos 45 warga.
“Simulasi ini sebenarnya tidak merepresentasikan suara pilpres 2019. Kami hanya ingin memberikan gambaran realitas pemilih Bogor,” ujar Pemimpin Redaksi (Pemred) Radar Bogor, Aswan Achmad .
Sebagai informasi pada helatan pilpres dan pilkada sebelum-sebelumnya, hasil simulasi Radar Bogor selalu tidak berbeda jauh dengan hasil versi KPU. Misalkan dalam hasil Pilpres 2014 di Kota Bogor. Versi KPU, paslon Probowo-Hatta unggul dengan raihan suara 61,77 persen. Sedangkan Joko Widodo-JK mendapatkan 38,23 persen.
Angka ini tidak berbeda jauh dengan hasli simulasi Radar Bogor pada tahun yang sama. Dimana, Prabowo – Hatta memperoleh suara 57,91 persen dan Jokowi – JK 42,09 persen. Hasil serupa juga terjadi di Kabupaten Bogor. Versi KPU, Jokowi – JK mendapat suara 34,27 persen dan Prabowo – Hatta 63,73 persen. Sementara versi simulasi Radar Bogor di tahun yang sama, Jokowi – JK mendapat suara 37,56 persen sedangkan Prabowo – Hatta 62,44 persen.
Aswan menambahkan, dari proses simulasi juga tercermin tipikal pemilih. Mereka yang mau diajak berpartisipasi lebih banyak dari kalangan laki-laki. “Ada juga kecenderungan pemilih golongan menengah ke atas yang mulai mau berpartisipasi,” bebernya. (dka/d)