25 radar bogor

Pengamat: Simulasi Radar Bogor Jadi Warning Kubu Jokowi, Prabowo Jangan Lengah

Pengamat Politik Universitas Paramadina

JAKARTA-RADAR BOGOR, Analis politik Hendri Satrio menilai hasil simulasi Pemilu yang dilakukan Radar Bogor di 12 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, cukup menjadi warning bagi kubu Jokowi-Ma’ruf. Di mana daerah tersebut masih menjadi lumbung suara bagi penantangnya, Prabowo-Sandi.

Namun demikian, pengajar di Universitas Paramadina ini juga mengatakan bahwa hasil simulasi itu jangan lantas membuat kubu Prabowo-Sandi berpuas diri. Sebab, Jabar sebagai provinsi dengan jumlah pemilih terbesar, masih jadi incaran petahana jelang 17 April 2019 mendatang.

“Untuk tim Prabowo-Sandi jangan lengah. Sebab jokowi juga pasti mengincar Jabar. Apalagi gubernurnya sudah deklarasi dukung Jokowi,” ucap Hendri saat berbincang dengan JPNN, Senin (11/2).

Simulasi Pilpres 2019 yang digelar Radar Bogor menghasilkan satu temuan bahwa Jawa Barat masih menjadi lumbung suara buat Prabowo Subianto.

Simulasi itu dilakukan serentak di 12 kota/kabupaten di Jabar, yakni Kota Bandung, Cimahi, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Depok, Ciajur, Karawang, Purwakarta, Kota Sukabumi dan Kabupaten Sukabumi.

Dalam hasil simulasi pencoblosan surat suara Pilpres 2019 yang dilaksanakan Radar Bogor, sebanyak 61,64 persen warga di 12 kota/kabupaten Jabar menyoblos paslon 02. Sedangkan 38,36 persen-nya ke Joko Widodo – Ma’ruf Amin.

Nah, Hendri memandang dari hasil simulasi tersebut tergambar bahwa perjuangan suami Iriana merebut suara pemilih di Jabar masih cukup berat.

“Jabar memang berat untuk Jokowi, terutama Bogor. Baru Pantura yang bisa diimbangi Jokowi, itu pun lebih disebabkan pantura kandang Golkar,” tandas pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini.(fat/jpnn)