25 radar bogor

Air Hanya Mengalir Malam Hari, Warga Perum BTN Demo Kantor PDAM Leuwiliang

Ilustrasi Air PDAM
Ilustrasi Air PDAM Macet

LEUWILIANG – RADAR BOGOR, Warga Hegarsari RT 01/01, Desa Cibeber 1 mengeluh tidak adanya pasokan air PDAM, yang mengalir ke rumahnya. Bahkan, air hanya mengalir pada malam sampai subuh pukul 05.00.

Tak hanya di Kampung Hegarsari, di Perum BTN pun kondisinya sama. Air hanya mengalir pada malam hari. Kondisi ini membuat warga di wilayah Leuwiliang harus begadang, bahkan sempat didemo warga Perum BTN ke kantor cabang PDAM di Leuwiliang.

“Kondisi air mati sudah lama, dan capek perlu menampung air malam hari, buat mandi ada, tapi cuci piring sama masak tidak ada,”kata Warga Hegarsari Siti Rahayu kepada Radar Bogor, kemarin.

Ia juga mengaku sampai membeli masakan di luar, akibat tidak bisa memasak karena air mati. Bahkan, harus menampung air hujan untuk keperluan yang lain, seharusnya kondisi ini perlu segera ditindaklanjuti.

“Padahal bayar tiap bulan, mending ada airnya ini mati terus setiap hari, dan malam harus begadang menunggu air,” kata Siti

Lebih lanjut ia menuturkan, dirinya sudah pernah mendatangi kantor PDAM untuk melaporkan air mati, tapi belum ada tindakan apapun dari petugas.

“Sudah pernah lapor ke PDAM, tapi tindakannya belum ada. Hari ini saja air sudah habis buat mandi, untuk mencuci baju sudah tak kebagian,”tuturnya

Sementara itu, Bagian Teknik PDAM Wilayah Leuwiliang Tolib mengaku, pihaknya belum menerima laporan dari warga jika airnya mati. Karena, hari ini libur nanti akan kami tindaklanjuti secepatnya.

“Belum ada laporan, kalau ada akan langsung ditindak lagi, dan matinya air bukan pada debit air melainkan gravitasi air dari Ciledug tidak terdeteksi,”tuturnya

Tolib juga mengungkapkan, untuk wilayah Hegarsari kemungkinan gangguan di lapangan belum terdeteksi dan tak ada laporan ke kantor.

“Kalau masalah debit cukup, cuma kita kalau ada kebocoran apa-apa tidak langsung terdeteksi, dan kita mengolah dari Sungai Cianten, dan Ciledug Barengkok, ada dua lokasi pengolahan,” pungkasnya. (nal/c)