BOGOR –RADAR BOGOR, Kapolsek Bogor Barat mengakui, di wilayahnya memang terdapat beberapa titik kemacetan yang sangat menyita perhatian publik.
Tiga titik itu adalah sepanjang jalan Darul Qur`an arah Loji – Jl. Semeru, jalan menuju kampus IPB, dan juga jalan KH. Abdullah Bin Nuh. Dari tiga titik ini, ia mengungkapkan beberapa solusi yang sudah semestinya dilakukan oleh instansi terkait.
Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah Persimpangan Bundaran Yasmin. Titik itu, kata Sundarti, menjadi salah satu simpul kemacetan yang cukup parah. Kendaraan yang bergerak dari arah Jl. Sholeh Iskandar maupun Bubulak, sering tertahan cukup lama di putaran ini. Begitu pun yang keluar dari arah Curug Mekar dan Bundaran Yasmin, harus menunggu antrian yang tidak sebentar.
“Masalahnya adalah di bundaran ini tidak ada Alat Pengatur Instrumen Lalu Lintas atau APILL. Kami sudah buka komunikasi dengan Dinas Perhubungan supaya di bundaran itu kalau bisa dibangun APILL. Dari petugas kami juga selalu siaga pada jam-jam sibuk. Pasalnya, kalau tidak ada petugas atau Pak Ogah, kendaraan bisa stuck,” kata Sundarti kepada Radar Bogor.
Sementara untuk mengatasi kemacetan dari Kelurahan Sindang Barang, Margajaya, hingga kampus IPB, lanjutnya, para petugas juga selalu disiagakan di titik-titik tersebut.
Yang jadi persoalan adalah jalan menuju IPB tak sebanding dengan volume kendaraan yang setiap hari hilir mudik. Sementara jalur alternatif dari Cifor menuju Situ Gede sangat sempit untuk dijadikan jalur alternatif. (rp2/ysp)
